"Layanan medis melalui nomor 119 ini dapat diakses secara luas dan gratis oleh masyarakat melalui telepon seluler maupun telepon rumah," kata Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek pada acara soft launching NCC di Ruang Leimena gedung Adhyatma, Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (1/7/2016).
Layanan ini dikeluarkan mengingat adanya pola pergeseran penyebab kematian berdasarkan Data Health Sector Review sejak tahun 2014. Menkes menyebut, ada tiga penyebab kematian tertinggi di Indonesia, yakni penyakit carebrovascular, kecelakaan lalu lintas, dan penyakit jantung iskemik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tingginya kasus kegawatdaruratan penyakit mendorong Kemenkes melakukan terobosan baru untuk meningkatkan layanan bagi masyarakat. Karena itu, Kemenkes membentuk akses terpusat yang dikolaborasikan dengan pemerintah daerah.
"Sesusai instruksi Presiden, layanan ini akan terus dikembangkan sampai daerah menjadi otonom dan seluruhnya memiliki Public Safety Center (PSC)," kata Menkes.
Sebagai tahap awal, fungsi layanan 119 baru mencakup 27 titik lokasi, terutama kota besar di Indonesia. Kota Bandung menjadi satu di antara daerah yang telah diujikan layanan ini. Menkes mengatakan, Pemerintah ke depannya berencana meluaskan integrasi layanan gawat darurat ini hingga pelosok daerah.
"Kami akan terus evaluasi dan perbaiki sehingga layanan ini menjadi yang utama untuk kegawatdaruratan medis," tutur Menkes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(AZF)
