dr. Narumi Hayakawa dokter sekaligus dosen Universitas Petra Surabaya menjelaskan
bahwa IDAI memperkirakan ada 1,7 juta anak atau 1 dari 2000 bayi yang lahir di Indonesia mengalami hipotiroid kongenital. "Sungguh bukan angka yang rendah, apalagi jika itu menimpa putra atau putri kita,” ungkapnya dalam Rompi di Aplikasi Orami Parenting.
Untuk menjawab permasalahan ini, skrinning hipotiroid kogenital bisa didapatkan oleh setiap anak. “Pemerintah melalui PERMENKES no 78 tahun 2014 mewajibkan seluruh bayi yang lahir di Indonesia mendapat skrining hipotiroid kongenital,” lanjutnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam skrinning yang disediakan, bayi yang lahir darahnya diambil sedikit kemudian diteteskan ke kertas saring khusus untuk diperiksa panel tiroidnya. Jika hasilnya menunjukkan keadaan hipotiroid kongenital maka akan dilanjutkan dengan pemberian pengganti hormon tiroid.
Menurutnya, hal ini menjadi sangat penting karena semakin cepat dideteksi, semakin cepat pula diobati dan semakin cepat pula anak-anak dihindarkan dari gangguan tumbuh kembang permanen. “Karena kabar baiknya, anak-anak yang mendapat penggobatan dengan tepat dapat tumbuh seperti anak-anak normal lainnya,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)