Dengan adanya pemberlakuan PSBB yang lebih ketat, tentu remaja tidak bisa bertemu secara fisik dengan teman-temannya. Maka demikian, memengaruhi tingkat stres pada diri remaja. (Ilustrasi/Pexels)
Dengan adanya pemberlakuan PSBB yang lebih ketat, tentu remaja tidak bisa bertemu secara fisik dengan teman-temannya. Maka demikian, memengaruhi tingkat stres pada diri remaja. (Ilustrasi/Pexels)

Jakarta Bakal PSBB Kembali, Bagaimana Psikologi Remaja?

Rona PSBB
Sunnaholomi Halakrispen • 11 September 2020 16:06
Jakarta: Seluruh area Jakarta akan diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total pada Senin, 14 September 2020. PSBB kali ini akan lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Lalu, bagaimana pengaruhnya terhadap psikologi remaja? 
 
"Remaja merupakan masa peer group, sehingga kebersamaan dengan teman-teman menjadi hal yang penting," ujar Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Efnie Indrianie, M.Psi. kepada Medcom.id.
 
Ia menyatakan bahwa dengan adanya pemberlakuan PSBB yang lebih ketat, tentu remaja tidak bisa bertemu secara fisik dengan teman-temannya. Maka demikian, memengaruhi tingkat stres pada diri remaja.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Hal ini akan memicu stres tersendiri pada remaja. Mulai dari rasa bosan, kesal, dan merasa dibatasi bisa saja dihayati oleh remaja," tuturnya.
 
Namun, mau tidak mau, remaja di Jakarta harus mematuhi PSBB yang lebih ketat per senin depan. Menurut Efnie, peran orang tua dalam kondisi ini sangat diperlukan. 
 
Orang tua diharapkan memperhatikan anak mereka yang berusia remaja. Meskipun, pola pikir remaja telah terbentuk dibandingkan anak-anak.
 
"Intinya memang orang tua harus melakukan usaha yang lebih dalam menjaga kehangatan di dalam keluarga. Sehingga, dorongan kebersaan yang tinggi pada remaja yg tadinya bersama teman-teman tergantikan oleh keluarga," paparnya.
 
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan pembatasan sosisal berskala besar (PSBB) total pada Senin, 14 September 2020. Alasannya, kapasitas tempat tidur isolasi pasien virus korona (covid-19) semakin menipis.
 
"Data yang kita miliki, 17 September tempat tidur yang kita miliki akan penuh dan habis itu tak mampu menampung lagi," kata Anies dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu, 9 September 2020.
Saat ini terdapat 4.053 tempat tidur isolasi dengan persentase pemakaian sebesar 77 persen.
 
Sedangkan, jumlah tempat tidur ICU sebanyak 528, persentase pemakaian sebesar 83 persen. Data ini diambil dari 67 rumah sakit (RS) rujukan pada Minggu, 6 September 2020.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif