Bahkan, melakukannya di atas alas trampolin melatih otot lebih efektif dan membentuk otot lebih bagus.
"Saat kita melakukan gerakan di atas permukaan yang tidak stabil, kita tidak hanya menggunakan otot besar, tapi juga otot-otot kecil di sekitarnya," ujar Greg Roe, Spesialis Akrobatik dan Trampolin dari Kanada, dalam peluncuran Jumped Trampoline Fit Club Di Scientia Square Park, Serpong pada Jumat (13/1/2016) lalu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

(Baca juga: 7 Olahraga untuk Mengencangkan Payudara)
Salah satu standar keamanan yang perlu dilakukan adalah dengan melakukannya secara bertahap dan perlahan dimana dimulai dari pelatihan dasar dan ditingkatkan seiring berjalannya waktu.
"Selama pengalaman saya di trampolin 20 tahun, tidak pernah ada kejadian cedera bila mengikuti aturan ini," akunya.

Biasanya, seseorang bisa mengalami cedera saat melakukan olahraga trampolin bila melakukan gerakan lompat tanpa instruksi dari pelatih dan melakukan gerakan tahap mahir.
Menurut studi oleh NASA, lompat di atas trampolin 68 persen lebih efektif untuk membakar lemak daripada berlari.
Olahraga menyenangkan ini juga bisa membantu menurunkan berat badan secara perlahan bila rutin dilakukan 2-3 kali dalam seminggu. Selain itu lompat di atas trampolin selama 10 menit juga mampu membakar kalori tubuh sebanyak berlari 30 menit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)