IUD atau yang dikenal KB spiral memiliki bentuk seperti huruf "T" dan memiliki dua jenis yakni yang tertutup dengan tembaga dan mengandung hormon sintetik progesteron.
IUD hormonal atau Mirena bekerja dengan perlahan-lahan melepaskan progestin ke dalam rahim. Progestin mengentalkan lendir vagina, menipiskan lapisa rahim Anda dan mencegah ovarium melepaskan telur sehingga dapat mencegah kehamilan ketika sperma masuk ke dalam rahim.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun, seperti dilansir dari artikel "9 Mirena Side Effects You Should Know About" yang ditulis oleh Charlotte Hilton Andersen dalam laman Womenshealthmag.com, Mirena ini memiliki beberapa efek samping yang harus diketahui.
Efek ini berbeda-beda pada tiap wanita, tergantung pada seberapa sensitif Anda terhadap hormon progesteron buatan manusia dan sintetis.

(Efek IUD berbeda-beda pada tiap wanita, tergantung pada seberapa sensitif Anda terhadap hormon progesteron buatan manusia dan sintetis. Foto: Clark Sanders/Unsplash.com)
(Baca juga: Program KB Bantu Kurangi Kematian Ibu)
1. Haid lebih lama atau lebih cepat
Dalam kebanyakan kasus, haid akan menjadi lebih ringan dan cepat. Mirena bahkan sering digunakan untuk mengobati wanita dengan haid dan kondisi yang tidak teratur serta berat seperti penderita endometriosis.
Sebagian wanita mengalami pendarahan atau bercak yang tidak teratur. Normalnya, Anda akan mengalami pendarahan dan kram dalam seminggu serta bercak hingga tiga bulan setelah tubuh menyesuaikan dengan hormon.
2. Mual
Mual dan sakit perut adalah efek samping yang paling banyak dikeluhkan. Namun, IUD seperti Mirena adalah pilihan hormon terbaik untuk wanita dengan perut sensitif karena lokasinya di leher rahim, melewati perut bersama-sama, tidak seperti pil atau suntikan yang mengalir melalui aliran darah.
3. Kista ovarium
Mirena dapat sebabkan sekitar 12 persen wanita menumbuhkan satu atau lebih kista ovarium. Kista ini biasanya hilang dengan sendirinya. Jika Anda merasa sakit yang tajam lebih dari beberapa jam, segera hubungi dokter.
4. Perubahan suasana hati
Hormon yang kacau berpotensi juga mengacaukan suasana hati Anda. Seberapa kuat Anda merasakan perubahan itu, tergantung pada kimia dalam tubuh yang unik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id(TIN)