Baru-baru ini, pesan tentang fakta-fakta virus korona yang diduga dari Unicef baru saja viral. Namun setelah melewati penelusuran, pesan tersebut tak sepenuhnya benar.
Berikut klaim-klaim yang perlu Anda ketahui yang dilansir dari Africa Check melalui artikelnya yang bertajuk "Viral ‘Unicef’ message about preventing coronavirus infection a mix of truths and half-truths."Klaim: Diameter sel virus korona
Virus korona berukuran besar di mana diameter selnya adalah 400 - 500 mikro dan untuk alasan ini, masker apa pun bisa mencegah masuknya virus sehingga tidak perlu apoteker untuk berdagang masker.Putusan: Tidak terbukti
Faktanya:
Belum terbukti secara ilmiah bahwa virus korona berukuran besar atau diameter selnya adalah 400 - 500 mikro, menurut Pusat Pengawasan Penyakit Nigeria kepada Africa Check. (Catatan: Secara teknis, virus korona bukanlah sel tetapi agen infeksi yang bereplikasi dalam sel organisme hidup).
Partikel virus SARS-Cov yang merupakan virus yang serupa, berdiameter sekitar 100 nm. Ini adalah ukuran normal untuk sebagian besar virus. Ukuran 0,1 mikro, menunjukkan bahwa Covid-19 sekitar 5.000 kali lebih besar.Menurut pertanyaan dan jawaban World Health Organization (Covid-19), orang yang tidak memiliki gejala pernapasan, seperti batuk, tidak perlu memakai masker medis.
.jpeg)
(Foto: Diambil dari kabar Whatsapp yang menyebar)
Klaim: Virus jatuh ke bawah
Virus tidak mengendap di udara tetapi jatuh ke bawah.Putusan : Hampir benar
Faktanya:
Covid-19 tidak mengudara tetapi disebarkan melalui tetesan, Nigeria Centre for Disease Control (NCDC) mengatakan pada Africa Check. Karena itu, saran untuk menjaga jarak dengan orang-orang dengan mereka yang terinfeksi pernapasan adalah hal yang tepat.
“Penyakit ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut. Ini menyebar ketika seseorang dengan Covid-19 batuk atau menghembuskan napas,” kata WHO.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Tetesan ini mendarat di benda dan permukaan di sekitar orang itu. Orang lain kemudian menangkap Covid-19 dengan menyentuh benda atau permukaan ini, kemudian menyentuh mata, hidung atau mulut mereka,” ungkap WHO.
Klaim: [virus] tidak ditularkan melalui udara
Putusan: Tidak terbukti
Fakta:
Tidak mudah untuk mengatakan bahwa Covid-19 tidak ditularkan melalui udara. WHO mengatakan bahwa orang “juga dapat menangkap Covid-19 jika mereka menghirup tetesan dari seseorang yang terjangkit Covid-19 yang batuk atau mengeluarkan tetesan.”Penelitian sampai saat ini menunjukkan bahwa virus yang menyebabkan Covid-19 umumnya ditularkan melalui kontak dengan tetesan pernapasan daripada melalui udara.
.jpeg)
(Foto: Diambil dari kabar Whatsapp yang menyebar)
Klaim: Virus korona ketika jatuh di permukaan logam akan hidup 12 jam
Putusan : Tidak terbukti
NCDC mengatakan kepada Africa Check: “Virus korona dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia (dan semua permukaan pada umumnya) untuk beberapa waktu (tetapi durasinya) belum dapat dibuktikan.”Klaim: Cuci tangan dengan sabun dan air sudah cukup
Putusan: Hampir benar
Fakta:
WHO mencatat bahwa Anda harus membersihkan tangan Anda secara rutin dan menyeluruh dengan alkohol atau cuci tangan dengan sabun dan air. Cara ini dapat digunakan untuk membunuh virus yang mungkin ada di tangan Anda..jpeg)
(Foto: Diambil dari kabar Whatsapp yang menyebar)
Klaim: Bertahan di atas kain
Virus korona, ketika jatuh di atas kain akan bertahan selama sembilan jam. Jadi mencuci pakaian atau membuat pakaian terkena sinar matahari selama dua jam bisa membunuh virus tersebut.Putusan: Tidak terbukti
Fakta:
WHO mencatat bahwa tidak ada kepastian berapa lama virus yang menyebabkan Covid-19 bertahan di permukaan, tetapi tampaknya virus ini berperilaku seperti virus corona lainnya.Studi menunjukkan bahwa virus korona dapat bertahan di permukaan selama beberapa jam atau hingga beberapa hari.
WHO menyebutkan, jika Anda berpikir suatu permukaan dapat terinfeksi, bersihkan dengan desinfektan sederhana guna membunuh virus dan lindungi diri Anda dan orang lain. Bersihkan tangan Anda dengan antiseptik berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.
.jpeg)
(Foto: Diambil dari kabar Whatsapp yang menyebar)
Klaim: Virus hidup di tangan selama 10 menit
Putusan: Tidak terbukti
Fakta:
Marycelin Baba, profesor virologi medis dan mikrobiologi di perguruan tinggi ilmu kedokteran, Universitas Maiduguri, kepada Africa Check menyebutkan bahwa virus ini menyebar terutama melalui tetesan penapasan.“Tetesan ini dapat tetap berada di tangan, tetapi karena ini adalah virus yang diselimuti, ia tidak dapat bertahan lama. Saya tidak bisa mengatakan berapa lama itu hidup di tangan,” katanya.
Klaim : Menempatkan sterilizer alkohol di saku Anda tujuan pencegahan
Putusan: Hampir benar
Fakta:
WHO menyarankan agar Anda membersihkan tangan Anda dengan gosok berbasis alkohol atau mencucinya dengan sabun dan air. Juga hindari menyentuh mata, mulut, atau hidung Anda.Prof Baba dari Universitas Maiduguri mengatakan coronavirus adalah virus yang terbungkus yang mudah dihancurkan dengan disinfektan biasa.
Akan tetapi jangan hanya memasukkan sterilizer berbasis alkohol di saku Anda. Pastikan untuk menggunakannya.
.jpeg)
(Foto: Diambil dari kabar Whatsapp yang menyebar)
Klaim: Tak kuat di suhu panas
Jika virus terpapar pada suhu 26-27 °C, ia akan terbunuh, karena virus ini tidak hidup di daerah panas.Putusan: Tidak terbukti
Fakta:
NCDC mengatakan bahwa seperti semua virus yang diselimuti, ia mudah dilumpuhkan pada suhu tinggi, tetapi suhu pastinya belum diketahui.Klaim: Minum hangat dan jauhi es krim
Meminum air panas dan terkena paparan sinar matahari akan membantu. Dan menjauhi es krim dan (makanan dingin) adalah hal yang penting.Putusan: Salah
Fakta:
Prof Cajetan Onyedum, seorang ahli paru, mengatakan bahwa minum air panas atau terkena paparan sinar matahari tidak dapat melindungi seseorang dari virus korona."Ini adalah informasi yang salah, hampir mirip dengan klaim yang menyarankan orang untuk mandi dengan air garam selama wabah Ebola," katanya. “Juga, es krim tidak memiliki korelasi dengan virus korona,” lanjutnya.
.jpeg)
(Foto: Diambil dari kabar Whatsapp yang menyebar)
Klaim: Kumur air asin membunuh kuman amandel
Berkumur dengan hangat dan air asin membunuh kuman amandel.Putusan: Menyesatkan
Fakta:
NCDC mengatakan bahwa pesan ini adalah pesan yang tidak spesifik untuk Covid-19. Karena itu, pesan ini dinilai sebagai klaim yang ‘menyesatkan' karena ini merupakan langkah keamanan umum yang tidak berlaku khusus untuk pencegahan virus korona. Jadi, pastikan Anda mendapatkan informasi yang benar.Ada baiknya cek semua informasi di website official atau resminya, misalnya WHO, UNICEF, www.kemkes.go.id. Baca dan cek kembali apa pun berita yang hendak Anda share ke saudara, pasangan, anak, atau kolega kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)