Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah merekomendasikan bahwa orang yang tampak sehat pun harus mengenakan masker di mulut dan hidung mereka ketika menjelajah keluar dari rumah. Apalagi ketika ke tempat-tempat di mana sulit untuk menjaga jarak dari orang lain.
Tetapi, masih ada perdebatan besar tentang berapa banyak masker, terutama masker kain buatan rumah yang direkomendasikan CDC untuk publik, dapat memperlambat penyebaran SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan covid-19.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Para peneliti, yang menulis dalam dua makalah baru. Yaitu ditemukan bahwa masker bedah sangat membantu dalam mengurangi berapa banyak virus yang menyebar dari orang sakit. Yang lain melihat khususnya pada SARS-CoV-2 dan tidak menemukan efek dari masker bedah atau kain untuk mengurangi penyebaran virus.
Intinya, kata para ahli, masker mungkin membantu menjaga orang dengan covid-19 tidak sadar menyebarkan virus. Tetapi bukti untuk kemanjuran masker bedah atau masker kain buatan rumah terbatas, dan masker bukanlah perlindungan yang paling penting terhadap virus korona.
"Mengenakan masker tidak berarti Anda menghentikan praktik lain," ujar May Chu, profesor klinis epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Colorado di Kampus Medis Anschutz yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, dikutip dari Live Science.
"Itu tidak berarti kamu semakin dekat dengan orang, itu tidak berarti kamu tidak perlu rajin mencuci tangan dan kamu bisa menyentuh wajahmu," tambahnya.
Sementara itu, rekomendasi tentang masker dapat dengan mudah membingungkan, karena semua masker tidak dibuat sama. Masker N95 secara efektif mencegah penyebaran virus.
Masker N95, ketika dipasang dengan benar, menutup rapat wajah dan menyaring 95 persen partikel 0,3 mikron atau lebih besar.
Tetapi masker N95 kekurangan serius bahkan untuk profesional medis, yang terpapar pada tingkat tertinggi SARS-CoV-2 dan paling membutuhkan perlindungan terkuat terhadap virus. Masker ini juga sulit dipasang dengan benar.
Karena alasan itu, CDC tidak merekomendasikannya untuk penggunaan umum. Kemudian, karena kekurangan jumlahnya, CDC juga tidak merekomendasikan masker bedah untuk masyarakat umum.
Masker ini tidak menutupi wajah tetapi termasuk lapisan polypropylene non-anyaman yang tahan kelembapan. Dalam masker bedah, sekitar 70 persen dari udara luar bergerak melalui topeng dan sekitar 30 persen bergerak di sekitar sisi.
Maka dari itu, masker jenis ini tidak menawarkan perlindungan sebanyak N95. Selain itu, ada masker kain, yang saat ini direkomendasikan untuk penggunaan umum oleh CDC.
Masker kain juga memungkinkan udara di sekitar sisi-sisinya, tetapi tidak memiliki lapisan yang tidak ditenun dan tahan kelembapan. Masker ini menghambat hanya sekitar 2 persen dari aliran udara masuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)