Penyakit ini secara sederhana muncul karena adanya gangguan bungkus saraf organ tubuh.
MS menyerang bagian saraf pusat dan merusak isolasi pelindung (myelin) abtarsaraf sehingga pesan dari otak dan saraf tulang belakang tidak dapat bekerja dengan baik dan menyebabkan sejumlah fungsi tubuh berkurang, bahkan hilang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Akibatnya, aktivitas sehari-hari terganggu dan terjadi penurunan produktivitas dan kualitas hidup.
Penyakit ini bersifat autoimun, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi sel dari kuman penyakit, justru lebih aktif menyerang sel saraf.
"Umumnya terdiagnosis di usia produktif, antar 15-50 tahun dan tiga kali lebih rentan terjadi pada wanita," ujar dr Riwanti Estiasari, SpS staf pengajar Departemen Neurologi FKUI RSCM, dalam kelas Jurnalis bertajuk Bersama Kenali dan Lawan Multiple Sclerosis, di Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Penyakit yang belum jelas penyebabnya ini memiliki gejala yang sangat umum sehingga sulit untuk didiagnosis sejak dini.
Beberapa gejala yang dialami penderita yang biasa disebut MS-er adalah kelelahan, gangguan keseimbangan dan berjalan, nyeri tubuh, gangguan berkemih, pandangan ganda, kelemahan, sampai kelumpuhan.
"Penyakit ini bisa karena faktor gen, namun hanya 5 persen saja," ujarnya.
Jenis Multiple Sclerosis
Penyakit saraf ini memiliki gejala yang general di mana orang-orang kebanyakan mengindikasikannya sebagai penyakit lain.
Dijelaskan dr Riwanti Estiasari SpS, ada beberapa tipe MS dan bagaimana cara untuk mengurangi gejalanya.
MS terbagi menjadi tiga bagian bila disesuaikan dengan gejala kelelahan, gangguan keseimbangan dan berjalan, nyeri tubuh, gangguan berkemih, pandangan ganda, kelemahan, sampai kelumpuhan.
1. Relapsing-Remitting
Ini adalah fase di mana gejala MS terkadang timbul, terkadang tidak. Penderita bisa mengalami gejala MS sewaktu-waktu, namun juga tidak kambuh sama sekali dalam jangka waktu yang tak jelas. Tidak ada perubahan setiap kali penyakit ini kambuh sehingga sulit untuk mendiagnosis penyakit ini.
2. Secondary-Progressive
Sama seperti tipe Relapsing-Remitting, MS tipe ini bersifat kambuhanan. Namun perbedaannya, semakin lama gejala yang muncul kian parah.
3. Primary-Progressive
Pada tipe ini, penderita MS akan berkesinambungan mengalami gejalanya. Sekali penderita merasakannya, maka keadaannya akan semakin memburuk tanpa ada jeda.
Terapi Multiple Sclerosis
Penyakit ini belum ada obatnya, namun dapat ditangani dengan terapi yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu terapi relaps dan terapi jangka panjang.
Terapi relaps adalah terapi yang hanya bisa diberikan saat pasien mengalami relaps. Jenis obat yang diberikan adalah Methyprednisolon yang dikonsumsi selama 5-7 hari.
Terapi ini berguna untuk mempercepat fase relaps dan menghambat kerusakan saraf saat badan melemah.
Terapi jangka panjang, dilakukan agar fase remit/normal semakin panjang. Selain menghambat progresifitas perusakan saraf, terapi ini juga bertujuan memperpendek waktu relaps, yang tak jauh berbeda dengan terapi reaps.
Namun, pada terapi ini, terdapat modifikasi sistem imun dalam tubuh yang biasa disebut Disease Modyfying Therapy. Pengobatan ini berusaha mengurangi penghancuran sistem imun dengan menggantinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ROS)
