Data dari WHO menyebutkan ada lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia menderita skizofrenia. Dan menurut penelitian Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, diperkirakan ada 450.000 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di Indonesia, termasuk salah satunya skizofrenia.
Dilansir dari alodokter, penderita skizofrenia berisiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami kematian pada usia muda. Hal ini dikarenakan skizofrenia umumnya disertai penyakit lain seperti jantung, diabetes, atau infeksi. Selain itu, penderita skizofrenia juga rentan melakukan percobaan bunuh diri.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, kita harus mengenali ciri-ciri dan gejala skizofrenia agar bisa melakukan penanganan dan pencegahan sedini mungkin.
Ciri-ciri dan Gejala Skizofrenia
1. Halusinasi
Halusinasi adalah gejala klasik skizofrenia. Halusinasi yang paling umum adalah pendengaran (biasanya mendengar suara-suara, tetapi kadang-kadang juga suara-suara musik atau mesin), diikuti oleh halusinasi visual (melihat ledakan warna atau bahkan orang yang tidak ada di sana), dan kadang-kadang perasaan disentuh atau mencium sesuatu yang tidak biasa.2. Delusi
Banyak orang menganggap halusinasi sama dengan khayalan, tetapi mereka bukanlah hal yang sama. Menurut Dr Sullivan apa yang disebut sebagai delusi adalah cerita yang dibuat oleh pasien untuk memahami keadaan pikiran mereka yang aneh.3. Berpikir dan berbicara tidak teratur
Banyak orang dengan skizofrenia kesulitan mengekspresikan diri dan berkomunikasi. Gejala ini yang dapat terlihat dengan jawaban yang berbelit-belit ketika menjawab pertanyaan, membicarakan suatu topik, mengganti suatu topik secara tiba-tiba, menciptakan kata-kata yang tidak memiliki makna.4. Agitasi
Seperti pola bicara dan pola pikir, gerakan yang tidak teratur juga bisa menjadi gejala skizofrenia. Seseorang mungkin tampak gelisah atau melakukan gerakan-gerakan ekstra yang tidak perlu. Mereka mungkin mengalami kesulitan membedakan kiri dari kanan, menjadi canggung, atau bahkan tidak bergerak untuk waktu yang lama. Orang dengan skizofrenia mungkin juga tampak impulsif dan reaktif.5. Perilaku motorik yang abnormal
Hal ini dapat ditunjukkan oleh beberapa hal, termasuk perilaku yang menyerupai anak kecil hingga agitasi secara tiba-tiba.Kelainan perilaku lainnya dapat berupa tidak mengikuti instruksi, postur tubuh yang tidak sesuai atau aneh, tidak menunjukkan respons sama sekali, serta gerakan tubuh yang berlebih atau tidak berarti.Cara Mengobati Skizofrenia
Pengobatan merupakan salah satu hal yang penting pada penanganan skizofrenia. Pengobatan antipsikotik yang umum digunakan dapat mengendalikan gejala dengan mempengaruhi kadar dopamin pada otak.Tujuan dari pengobatan dengan antipsikotik adalah untuk menangani tanda dan gejala secara efektif dengan dosis paling minimal yang memungkinkan. Dokter yang merawat dapat menggunakan beberapa jenis obat, dengan dosis yang berbeda, atau kombinasi jenis pengobatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Salah satu hal yang dapat dilakukan mencakup terapi individual dengan cara psikoterapi untuk membantu menyusun pola pikir, mengetahui cara mengatasi stres, dan menangani tanda dan gejala yang timbul. Oleh sebab itu, anggota keluarga atau kerabat yang tinggal bersama juga memiliki peran yang penting dalam penanganan pada orang dengan skizofrenia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
(SUR)