Beberapa rokok elektrik ada yang mengandung nikotin dan melepaskan senyawa beracun yang sangat mirip dengan merokok tembakau. (Foto Ilustrasi: Pixabay)
Beberapa rokok elektrik ada yang mengandung nikotin dan melepaskan senyawa beracun yang sangat mirip dengan merokok tembakau. (Foto Ilustrasi: Pixabay)

Beragam Bahaya dari Rokok Elektrik

Rona rokok elektrik
Dhaifurrakhman Abas • 13 Maret 2019 13:23
Rokok elektrik bukan solusi tepat untuk berhenti kebiasaan Anda merokok. Justru rokok elektrik memiliki tanggung jawab atas meningkatkan serangan jantung mencapai 56 persen, dan stroke hingga 30 persen.
 
Jakarta:
Menggunakan rokok elektrik awalnya dianggap sebagai solusi untuk berhenti menggunakan rokok tembakau. Namun sebaliknya, mengonsumsi rokok elektrik secara signifikan justru menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
 
Hal ini diungkapkan Mohinder Vindhyal, seorang peneliti dari University of Kansas. Melalui studinya, orang yang mengonsumsi rokok elektrik berisiko menderita depresi, kecemasan, dan masalah emosional hingga dua kali lipat.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Beralih ke rokok elektrik bukan cara untuk menghilangkan risiko kesehatan yang disebabkan rokok filter dan tembakau," kata Mohinder Vindhyal, peneliti di University of Kansas.
 
Vindhyal menambahkan, rokok elektrik juga bertanggung jawab meningkatkan serangan jantung hingga 56 persen, dan stroke hingga 30 persen. Rokok elektrik juga menyebabkan risiko penyakit arteri koroner sebesar 10 persen dan masalah pembekuan darah sebanyak 44 persen.
 
"Terlepas dari seberapa sering seseorang menggunakan e-rokok, setiap hari atau hanya pada beberapa hari, mereka masih lebih cenderung mengalami serangan jantung atau penyakit arteri koroner," ujar Vindhyal.

Baca juga: Rokok Elektrik Menambah Potensi Terserang Penyakit Kardiovaskular

Pernyataan Vindhyal bukan sekadar teori. Ia mengambil data dari penelitian yang melibatkan 96.467 pengguna rokok elektrik dari AS. Setelah itu, tim peneliti membandingkan data kesehatan dari para perokok tembakau dan yang tidak merokok sama-sekali.
 
"Perokok tembakau memiliki peluang yang sangat tinggi untuk mengalami serangan jantung, penyakit arteri koroner dan stroke dibandingkan dengan yang bukan perokok - masing-masing meningkat 165, 94, dan 78 persen," ungkap dia.
 
Dia juga mencatat bahwa beberapa rokok elektrik ada yang mengandung nikotin dan melepaskan senyawa beracun yang sangat mirip dengan merokok tembakau. Nikotin ini yang pada akhirnya mempercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah.
 
"Hal ini yang menyebabkan rokok elektrik bukan solusi terbaik," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif