Bermain media sosial dalam waktu yang lama memengaruhi regulasi emosi otak Anda. Berikut selengkapnya (Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Bermain media sosial dalam waktu yang lama memengaruhi regulasi emosi otak Anda. Berikut selengkapnya (Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)

Bagaimana Media Sosial Memengaruhi Otak Anda

Rona media sosial psikologi kesehatan mental covid-19 pandemik virus korona
Kumara Anggita • 18 Mei 2020 07:00
Jakarta: Dalam masa pandemi covid-19 ini, media sosial menjadi tujuan terfavorit kita semua. Wajar saja di sini ada banyak sekali hiburan mulai dari humor, tarian, nyanyian dan masih banyak lagi.
 
Namun tanpa disadari konsumsi media sosial yang berlebihan juga bedampak buruk pada diri Anda. Dilansir dari Bustle, media sosial bisa memengaruhi kesehatan fisik, neurologis, dan tingkat suasana hati Anda.
 
Data menunjukkan bahwa memang pada masa pandemi ini, tingkat penggunaan media sosial meningkat. Bloomberg melaporkan pada bulan Maret bahwa baik Twitter dan Facebook telah melihat pelonjakan besar. Facebook sendiri melaporkan kenaikan 70 persen pada platform WhatsApp dan Instagram. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Selain itu, sebuah survei baru-baru ini terhadap 2000 orang Amerika yang dilakukan oleh Onepoll atas nama Bustle juga menemukan bahwa hampir setengah dari anak berusia 24 hingga 39 tahun telah menggunakan media sosial selama berjam-jam.
 
Hingga saat ini belu mdiketahui bagaimana cara spesifik kita menggunakan media sosial selama pandemi akan memengaruhi otak kita selama bertahun-tahun. Tetapi para ahli memberikan beberapa teori.
 
Bagaimana Media Sosial Memengaruhi Otak Anda
(Data menunjukkan bahwa memang pada masa pandemi ini, tingkat penggunaan media sosial meningkat. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)

1. Merangsang area pemrosesan visual otak

Pada level dasar, media sosial mengaktifkan beberapa area otak sekaligus. Dr. Clifford Segil, D.O., seorang ahli saraf di Providence Saint John Health Center mengatakan bahwa hal ini cenderung merangsang area pemrosesan visual otak. Anda menafsirkan informasi yang masuk, dan jalur pendengaran untuk menafsirkan suara atau musik.

2. Memengaruhi fokus Anda

Media sosial juga menghasilkan aktivitas di jalur ekspresif Anda, yang mengontrol ucapan dan bahasa, ketika Anda ingin menanggapi pesan atau menulis teks. Dan itu memengaruhi fokus Anda.
 
"Ini mengaktifkan daerah otak yang sama dengan yang digunakan ketika memfokuskan perhatian Anda pada kegiatan kognitif seperti membaca atau bermain video game," kata Segil. Anda akhirnya dapat menggulir selama berjam-jam karena pikiran Anda sudah terbiasa dengan umpan Instagram Anda.

3. Mempengaruhi regulasi emosi

Bermain media sosial dalam waktu yang lama juga memengaruhi regulasi emosi otak Anda. "Banyak orang menderita kesedihan, kecemasan, kesedihan, frustrasi, dan kebosanan selama upaya karantina atau jarak sosial mereka," ujar Dr. Sanam Hafeez Psy.D., seorang ahli saraf, mengatakan kepada Bustle.
 
Namun di sisi lain, media sosial dapat membantu otak Anda melewatinya. Ketika Anda berada di media sosial yang membuat Anda merasa baik, terutama jika Anda terlibat dengan seseorang yang Anda kenal secara langsung, otak Anda mungkin bereaksi dengan meningkatkan suasana hati Anda melalui neurotransmitter. 
 
“Ini bertepatan dengan pelepasan dopamin dan serotonin dalam tubuh," kata Hafeez. Neurotransmitter ini terkait dengan peningkatan mood. 
 
Itulah bagaimana peran media sosial pada otak Anda. Gunakan sosial media dengan bijaksana. Ketika Anda sudah mulai merasa tidak nyaman dengan berdiam diri melihat layar Anda, maka waktunya untuk menghentikan media sosial Anda sejanak.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif