Pertemuan Kemenkes, Kemenristekdikti & Dr. Warsito. (Foto:MTVN/Anindya Legia)
Pertemuan Kemenkes, Kemenristekdikti & Dr. Warsito. (Foto:MTVN/Anindya Legia)

Ciptakan Inovasi Terapi Kanker, Kemenkes & Kemenristekdikti Kawal Riset Dr. Warsito

Rona kanker
Anindya Legia Putri • 11 Januari 2016 16:12
medcom.id, Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) memutuskan untuk mengawal jalannya riset Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) dan Electro Capacitive Cancer Treatment (ECCT).  Riset ini merupakan inovasi dari Dr. Warsito Purwo Taruno.
 
Keputusan ini datang setelah sebelumnya alat pengembangan rompi terapi kanker oleh Dr Warsito ini sempat menemui halangan karena tak sesuai dengan protokol medis di Indonesia.
 
"Bagi kami teknologi yang telah dikembangkan sudah dilakukan dengan baik. Pemerintah akan memediasi antara para peneliti dengan media usaha. Ini harus dikembangkan," papar Menristekdikti Profesor Mohamad Nasir, PhD, saat ditemui di CTech Labs Edwar Technology, Alam Sutera, Tangerang, Senin (11/1/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Senada dengan apa yang disampaikan oleh Menristekdikti, Kementerian Kesehatan yang diwakili Pelaksana tugas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) drg. Tritarayati, SH, MHkes, menyampaikan bahwa Kemenkes turut mendukung kelanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh Dr Warsito.
 
"Sikap pemerintah sama. Kita akan lanjutkan penelitian yang dilakukan oleh Warsito. Namun, tetap harus ada standar yang akan dijalani oleh Dr Warsito agar riset ini sejalan dengan standar kesehatan Indonesia," paparnya.
 
Nantinya, Kemenristekdikti bersama Kemenkes akan bekerjasama guna melanjutkan riset ECVT dan teknologi terapi kanker ECCT ini dengan memberikan pengawalan kedokteran pada setiap langkah yang dilakukan oleh pihak Dr Warsito. Karena rencananya, ECCT ini nantinya diharapkan bisa dipakai di berbagai rumah sakit (RS) di Indonesia untuk menyembuhkan kanker.
 
Dr. Warsito menjalani pendidikan di Universitas Gadjah Mada dan juga Shizouka University. Warsito dikenal sebagai ahli tomografi atau ilmu tentang cara melihat reaksi dalam reaktor baja tak tembus cahaya. Selain rompi, Dr. Warsito juga pernah menciptakan alat terapi kanker payudara yang berbentuk menyerupai bra yang menggunakan ECVT. Alat ini semula diciptakannya untuk membantu sang kakak yang menderita kanker payudara stadium IV.
 
Setelah menggunakan alat tersebut selama sebulan, kakak Warsito dinyatakan bersih dari sel kanker. Ia juga menyelamatkan seorang pemuda yang mengalami lumpuh total akibat kanker otak dengan menggunakan alat terapi serupa berbentuk helmet. 
 
Berbagai inovasi yang dibuat Dr. Warsito membuat namanya semakin terkenal mampu mengobati kanker dengan alat-alat terapi yang diciptakannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(LOV)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif