Lalu, apakah detoks berhasil? Sebelum Anda mencoba detoksifikasi herbal, penting untuk mengetahui potensi risikonya. Berikut ini lima hal penting untuk mengetahui potensi risiko detoks herbal, seperti dikutip dari Healthline.
1. Bahan tidak diketahui
Kebanyakan detoks herbal tidak diatur dan mungkin mengandung bahan-bahan yang tidak tercantum pada kemasan atau hadir dalam jumlah yang jauh lebih tinggi dari yang disebutkan. Ini dapat menyebabkan Anda overdosis pada bahan-bahan tertentu, yang dapat menyebabkan efek samping yang serius atau bahkan kematian.Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) telah mengambil tindakan terhadap banyak produk detoks herbal karena klaim palsu, kandungan bahan berbahaya, dan pelabelan yang tidak tepat. Maka, meskipun banyak produk mengklaim alami, bukan berarti aman atau harus dikonsumsi dalam jumlah besar.
2. Efek samping
Detoksifikasi herbal yang mengandung diuretik dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan mengalami kadar elektrolit rendah. Hal ini dapat mengancam nyawa manusia.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Misalnya, seorang pria 67 tahun melaporkan mual, gemetar, dan lemas setelah meminum minuman detoks herbal yang mengandung daun uva ursi, buah juniper, dan banyak bahan lainnya selama lima hari. Dia pun harus dirawat di unit perawatan intensif untuk tingkat elektrolit yang sangat rendah.
Pada 2017, wanita berusia 60 tahun meninggal karena gagal hati setelah minum teh detoks merek Yogi sebanyak tiga kali sehari selama 14 hari. Teh tersebut mengandung 18 tumbuhan yang diyakini bertanggung jawab atas penurunan fungsi hatinya.
Pada kasus lain, wanita berusia 50 tahun meninggal karena kegagalan beberapa organ setelah menelan detoksifikasi garam Epsom herbal, yang mengakibatkan toksisitas mangan.
Sementara itu, menggunakan detoksifikasi herbal secara teratur dapat menyebabkan penurunan berat badan yang parah dan kekurangan nutrisi. Sebab, tubuh Anda tidak diberi cukup waktu untuk menyerap kalori, vitamin, dan mineral dalam makanan Anda
3. Populasi berisiko
Meskipun detoksifikasi herbal umumnya tidak disarankan, populasi berisiko tertentu harus menghindarinya. Ini termasuk pada wanita hamil atau menyusui, anak dan remaja.Selain itu, pada orang dengan kondisi yang mendasari, seperti kanker, diabetes, penyakit crohn, atau ulcerative colitisthose dengan penyakit hati atau ginjal. Juga orang dengan riwayat gangguan makan atau mereka yang kekurangan gizi atau berisiko malnutrisi seperti orang lanjut usia (lansia).
Maka, sebelum mencoba detoksifikasi herbal, pastikan untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan atau dokter yang menangani penyakit Anda.
4. Interaksi obat
Banyak tumbuhan mengganggu pembersihan obat di hati, berpotensi menurunkan atau meningkatkan efek obat Anda dan menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Lantaran banyaknya variasi bahan yang digunakan dalam detoksifikasi herbal, penting bagi Anda untuk berbicara dengan tenaga medis sebelum memulai detoksifikasi herbal jika Anda sedang mengonsumsi obat apa pun.5. Klaim lainnya
Banyak produk detoksifikasi herbal yang memiliki beragam klaim. Di antaranya, mengatur kadar gula darah, mengurangi kembung dan jerawat, serta meningkatkan tingkat energi.Namun, tidak ada penelitian yang mendukung klaim ini. Jika Anda menderita diabetes atau kondisi medis lainnya, penting untuk berbicara dengan dokter atau tenaga medis terlebih dahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)