Gangguan koklea atau rumah siput adalah suatu kondisi yang mempengaruhi bagian dari telinga bagian dalam yang menerima suara dalam bentuk getaran dan termasuk tinnitus, gangguan pendengaran sensorineural, atau tuli mendadak.
"Penelitian ini dapat mendukung keberadaan dan konsep migrain koklea," kata peneliti Juen-Haur Hwang dari Rumah Sakit Dalin Tzu Chi, Taiwan, dilansir dari The Health Site.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Penelitian diterbitkan dalam jurnal JAMA Otolaryngology – Head and Neck Surgery tersebut memeriksa data dari 1.056 pasien dengan riwayat migrain dan 4.224 pasien kontrol.
Insiden kumulatif gangguan koklea dalam kelompok migrain secara signifikan lebih tinggi sebesar 12,2 persen dibandingkan pada kelompok non-migrain dengan presentase hampir enam persen.
Analisis subkelompok menunjukkan bahwa dibandingkan dengan kohort non-migrain, rasio yang disesuaikan dalam kelompokmigrain adalah 3,30 untuk tinnitus; 1,03 untuk gangguan pendengaran sensorineural; dan 1,22 untuk tuli tiba-tiba; menunjukkan bahwa orang dengan riwayat migrain lebih rentan untuk mengembangkan tinnitus dibandingkan bentuk lain dari gangguan koklea.
Penelitian lain, yang diterbitkan dalam jurnal Cephalalgia, menunjukkan bahwa migrain merupakan faktor risiko untuk gangguan pendengaran sensorineural mendadak. Ganguan tersebut ditandai dengan hilangnya pendengaran yang cepat pada satu atau kedua telinga, yang dapat terjadi segera atau selama beberapa hari.
Para peneliti berhipotesis bahwa kelainan ini bisa menjadi hasil dari pasokan darah yang dikompromikan ke sistem pendengaran karena serangan migrain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)