Studi dari Anglia Ruskin University tersebut mengamati hasil kesehatan pada 877 wanita di Afrika sub-Sahara selama sembilan tahun secara berkala.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar ferritin, penanda darah terhadap tingkat pemuatan besi dalam tubuh, lebih tinggi pada peminum alkohol dibandingkan non-peminum.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pembebanan besi terjadi ketika regulasi zat besi di tubuh terganggu oleh konsumsi alkohol, yang menyebabkan lebih banyak besi diserap. Akibatnya, muncul masalah kesehatan seperti serangan jantung, penyakit hati dan diabetes.
Studi tersebut menemukan bahwa tingkat feritin dan interaksi statistik yang lebih tinggi dengan alkohol pada subjek ini memprediksi semua penyebab dan mortalitas kardiovaskular.
Artinya, signifikansi prognostik pemuatan besi tergantung pada konsumsi alkohol.
"Pembebanan besi menempatkan tekanan pada khususnya sistem kardiovaskular melalui oksidasi, yang dapat menyebabkan kerusakan sel, protein dan DNA," tukas pemimpin studi Dr Rudolph Schutte, dilansir dari The Health Site.
Hubungan antara zat besi dan mortalitas telah diperdebatkan selama sekitar 30 tahun, tetapi penelitian tersebut adalah yang pertama dalam menyelidiki signifikansi interaksi antara pemuatan besi dan asupan alkohol.
Temuan tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Clinical Nutrition.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)