Umumnya, vitamin D3 dikaitkan dengan tulang. Namun dalam beberapa tahun terakhir, dalam setting klinis orang-orang menyadari bahwa banyak pasien yang memiliki serangan jantung akan memiliki kekurangan D3. (Foto:  Vinicius Amano/Unsplash.com)
Umumnya, vitamin D3 dikaitkan dengan tulang. Namun dalam beberapa tahun terakhir, dalam setting klinis orang-orang menyadari bahwa banyak pasien yang memiliki serangan jantung akan memiliki kekurangan D3. (Foto: Vinicius Amano/Unsplash.com)

Tak Hanya untuk Tulang, Vitamin D3 Juga Bantu Cegah Kardiovaskular

Rona kesehatan vitamin
Anggi Tondi Martaon • 31 Januari 2018 12:42
Jakarta: Banyak manfaat yang diperoleh tubuh dari paparan sinar matahari pagi. Diantaranya mampu mencegah kerusakan kardiovaskular, yaitu penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.
 
Sebuah studi yang dilakukan di Ohio University, sedikit sinar matahari lebih banyak dapat membantu memulihkan kerusakan pada sistem kardiovaskular Anda. Studi tersebut menunjukkan bahwa vitamin D3 secara signifikan dapat mengembalikan kerusakan pada sistem kardiovaskular yang disebabkan oleh beberapa penyakit, termasuk hipertensi, diabetes, dan aterosklerosis. 
 
"Umumnya, vitamin D3 dikaitkan dengan tulang. Namun dalam beberapa tahun terakhir, dalam setting klinis orang-orang menyadari bahwa banyak pasien yang memiliki serangan jantung akan memiliki kekurangan D3. Bukan berarti defisiensi tersebut menyebabkan serangan jantung, Tapi itu meningkatkan risiko serangan jantung," kata Professor Dr. Tadeusz Malinski saat dikutip dari Eurekalert.org.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Malinski menyebutkan, timnya memanfaatkan nanosensor untuk melihat manfaat vitamin D3 untuk mencegah dan memulihkan sistem kardiovaskular. Nanosensor yang berukuran 1000 kali lebih kecil dari pada rambut manusia itu dapat melacak dampak vitamin D3 pada sel endotel tunggal, komponen peraturan penting dari sistem kardiovaskular. 
 
Tak Hanya untuk Tulang, Vitamin D3 Juga Bantu Cegah Kardiovaskular
(Umumnya, vitamin D3 dikaitkan dengan tulang. Namun dalam beberapa tahun terakhir, dalam setting klinis orang-orang menyadari bahwa banyak pasien yang memiliki serangan jantung akan memiliki kekurangan D3. Foto: Zack Minor/Unsplash.com)
 
(Baca juga: Vitamin D dapat Memperlambat Kenaikan Berat Badan)
 
Hasil pengamatan yang dilakukan, terlihat bahwa Vitamin D3 berperan sebagai stimulator kuat oksida nitrat (NO), sebuah  molekul sinyal utama dalam pengaturan aliran darah dan pencegahan pembentukan bekuan pada kardiovaskular. Selain itu, vitamin D3 secara signifikan mengurangi tingkat stres oksidatif pada sistem kardiovaskular.
 
"Tidak banyak, jika ada, sistem yang diketahui yang dapat digunakan untuk mengembalikan sel endotel kardiovaskular yang sudah rusak, dan Vitamin D3 dapat melakukannya," kata Malinski. 
 
Oleh karena itu, penulis menyarankan bahwa vitamin D3 mungkin penting secara klinis diterapkan dalam pemulihan disfungsional jantung paska serangan jantung, kapiler endotelium setelah iskemia otak (stroke), hipovolemia, vaskulopati, diabetes dan aterosklerosis. 
 
Saran ini juga didukung oleh beberapa studi klinis yang menunjukkan bahwa vitamin D3 pada dosis lebih tinggi sangat bermanfaat untuk pengobatan sistem kardiovaskular disfungsional.
 
"Ini adalah solusi yang sangat murah untuk memperbaiki sistem kardiovaskular. Kami tidak perlu mengembangkan obat baru Kami sudah memilikinya," ujar dia.
 

 

 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif