Dilansir dari Healthline, susu kambing umumnya dianggap sebagai alternatif susu sapi yang aman, bila Anda memperkenalkan pada bayi Anda dengan jadwal yang tepat.
Formula berbasis susu kambing aman diberikan sejak lahir hingga 12 bulan. Namun untuk susu kambing segar dan jenis susu murni lainnya, harus dihindari sepenuhnya dalam 12 bulan pertama masa kecil bayi. Seperti yang direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebenarnya, susu kambing saja tidak memberikan nutrisi yang cukup untuk bayi. Ini dikaitkan dengan konsekuensi kesehatan dan perkembangan yang serius.
Selanjutnya, sistem pencernaan bayi tidak cukup matang untuk mencerna sejumlah besar protein dalam susu yang berasal dari hewan. Ketika sudah berusia satu tahun, barulah Anda bisa memberikan susu kambing murni selama dipasteurisasi.
Susu kambing bersifat mentah dan tidak dipasteurisasi. Sehingga dapat mengandung bakteri yang dapat menyebabkan penyakit serius pada bayi dan anak kecil.
Dan menariknya lagi, banyak orang dengan alergi susu sapi (antara 40 dan 100 persen) tidak mengalami alergi yang sama dengan susu kambing. Ini mungkin karena susu kambing lebih tinggi protein dan memiliki sifat lain yang membuatnya lebih mudah dicerna.
Mengapa harus minum susu sapi?
Salah satu alasan utama orang tua menganggap susu kambing sebagai pilihan adalah alergi atau intoleransi susu sapi. Menurut Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes, hingga 7,5 anak mengalami alergi susu sapi di Indonesia.Gejala-gejala dari alergi susu sapi terhadap anak mulai dari diare, batuk hingga ada yang lebih serius dan yang mengancam jiwa. Seperti sesak napas dan anafilaksis.
Hubungi dokter bila Anda mau mulai mengganti susu formula sapi atau susu sapi murni dengan produk susu kambing. Terutama jika mereka memiliki alergi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)
