Memang, memasuki masa remaja merupakan masa-masa di mana mereka memiliki tingkat ingin tahu yang tinggi sehingga apapun yang sedang menjadi tren di masyarakat akan mereka coba. Untuk itu, perlu sekali peran orang tua dalam melakukan pengawasan terhadap anak-anak dan para remaja.
"Fase anak memang selalu butuh pendampingan. jadi saat anak memainkan aplikasi Tik Tok misalnya dampingi mereka agar tidak salah dalam memaknakan dan tahu batasan. Jika anak dilarang, mereka malah semakin penasaran dan pastinya teman-temannya bercerita tentang aplikasi ini," ujar psikolog Efnie Indrianie, pada saat dihubungi Medcom.id.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

(Memang, memasuki masa remaja merupakan masa-masa di mana mereka memiliki tingkat ingin tahu yang tinggi sehingga apapun yang sedang menjadi tren di masyarakat akan mereka coba. Foto: Tim Bannet/Unsplash.com)
(Baca juga: Kecanduan Media Sosial, Bukti Keinginan Interaksi Sosial yang Tinggi)
Anak-anak dan remaja diperbolehkan untuk bermain media sosial selama mereka masih mengetahui batasan-batasannya dan tidak sampai menyebabkan adiksi atau kecanduan.
Jika sampai menyebabkan kecanduan atau adiksi, maka itu bisa berpengaruh pada kehidupan sosial mereka di dunia nyata. Oleh karena itu perlu sekali pendampingan orang tua ketika anak-anak bermain di media sosial.
"Anak-anak diperbolehkan mengakses media sosial asalkan didampingi dengan konsisten. Batasan waktu juga penting agar anak tidak larut ketika bermain aplikasi tersebut dan jadi melupakan hal-hal lainnya," ujar Efnie. Ia juga merekomendasikan waktu yang bisa diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya saat mengakses media sosial adalah sekitar 1-1,5 jam sehari.
(TIN)