Salah satu spesialis Obgin, dr. Grace Valentine, SpOG, menyebut disfungsi seksual terbagi menjadi 4 kelompok besar. Di antaranya gangguan libido atau hasrat seksual, gangguan orgasme, gangguan rangsangan seksual dan nyeri saat berhubungan seksual.
"Seorang perempuan bisa mengalami satu atau beberapa jenis disfungsi sesksual sekaligus dalam waktu bersamaan. Gangguan ini dapat terjadi sejak wanita mulai aktif secara seksual atau baru muncul di kemudian hari, meskipun sebelumnya tidak ada masalah," ujar dr. Grace saat menghadiri seminar Vaginismus dan Disfungsi Seksual Perempuan, Rabu 27 November.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Disfungsi seksual bisa terjadi pada saat kadar hormon berubah. Hal ini biasanya terjadi pada saat kehamilan, setelah melahirkan atau sedang menyusui.
"Selain itu menopause, di mana kadar hormon estrogen mulai menurun yang akan memicu perubahan pada jaringan di organ kelamin serta respon terhadap rangsangan seksual," terangnya.
Disfungsi seksual merupakan masalah yang kerap enggan diutarakan oleh penderita. Padahal jika tak diperbaiki, bakal mengancam keharmonisan pasangan suami istri.
Beberapa klinik atau rumah sakit, termasuk Bamed Women's Clinic menyarankan agar para perempuan bisa berani berbicara. Mengutarakan dan mendeteksi apakah mereka mengalami masalah disfungsi seksual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)