Jakarta: Transformasi seseorang dari masa muda ke masa tua dapat membuat orang merasa tidak nyaman dan bahkan putus asa. Hal ini disebut dengan Midlife Crisis atau krisis paruh baya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bila Anda akan memasuki atau sudah berada di tahapan ini, Menurut Psikolog Klinis Dewasa, Ilham Anggi Putra, M.Psi., Psikolog Anda tidak perlu khawatir karena Anda bisa melewatinya.
Seperti yang dilansir dari Money Crasher, Midlife Crisis diperkenalkan oleh Eliot Jacques tahun 1965 dan digunakan lebih luas oleh Psikolog Carl Jung. Midlife Crisis adalah periode normal selama masa kehidupan ketika seseorang beralih dari masa muda ke masa tua.
Pada masa ini, seseorang mengevaluasi pencapaian, tujuan dan impian terhadap apa yang mereka harapkan di masa lalu dan tahap apa yang mereka hadapi dalam hidup.
Psikolog Ilham menyatakan bahwa tahapan ini biasanya terjadi pada orang yang berusia sekitar 45-60 tahun dan setiap orangnya sendiri memiliki krisis yang berbeda-beda. Semua tergantung pada nilai yang mereka tonjolkan dalam kehidupan.
"Tergantung value setiap orang. Itu bisa di bidang pekerjaan, keluarga, penampilan, kesehatan," tuturnya pada Medcom id di Jakarta.
Psikolog Ilham kemudian menjelaskan bahwa tidak semua orang akan mengalami fase ini, karena tergantung lagi bagaimana tiap orang menghayati transisi menuju ke lansia tersebut. Apabila Anda mengalami fase tersebut, berikut penjelasannya dan bagaimana cara mengatasinya.
(Baca juga: Fakta Usia 30 Tahun yang Perlu Anda Tahu)
Kesehatan dan kematian
Dari segi kesehatan, seseorang akan mengalami perubahan kondisi fisik. Orang yang bertambah tua kebanyakan kondisi fisiknya semakin menurun. Oleh karena itu, banyak dari orang tua yang mengalami kekhawatiran dan kecemasan akan kesehatan."Ada yang larinya ke kesehatan, orang cemas pada kesehatan. Misalnya, yang biasa lari berapa lama kok sekarang jadi mudah Lelah. Kesehatan nanti kan jatuhnya ke kematian kan ujung-ujungnya. Orang takut itu," tuturnya.
Untuk mengatasinya, ia menyatakan bahwa Anda bisa lebih menjaga tubuh agar lebih fit dengan mengatur pola makan dan juga olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuhnya, misalnya jalan santai setiap pagi.
Selain itu, Anda juga bisa mengikuti kegiatan keagamaan atau meditasi untuk untuk menjauhkan diri dari pikiran negatif tentang kematian.
.jpg)
(Saat krisis paruh baya, Anda bisa memanfaatkan waktu luang tersebut dengan kegiatan yang positif dan tentunya yang Anda suka. Foto: Pexels.com)
Sosial
Perubahan pada relasi sosial, juga dapat memengaruhi kondisi krisis paruh baya yang dialami orang tua. Salah satunya adalah kehampaan. Kehampaan adalah rasa yang muncul saat Anda merasa sepi. Ini bisa terjasi karena orang terdekat seperti Anak sudah memiliki kesibukan masing-masing."Ada yang lari ke emptiness yaitu merasa hampa. Merasa sepi. Terjadi saat anak-anak sudah mulai dewasa sehingga mikir. Mereka sudah mulai pergi masing-masing menjalankan kehidupannya masing-masing, punya anak, dan menikah dan lain-lain," tuturnya.
Dalam situasi seperti ini Anda bisa mengomunikasikan secara asertif pada anak apabila Anda ingin berkunjung atau minta ditemui. Selain dengan anak, Anda bisa berkomunikasi dengan pasangan yang sama-sama memasuki midlife crisis tetap dijaga.
Anda bisa melakukan kegiatan-kegiatan bersama yang mungkin sudah lama tidak Anda lakukan bersama. Jadikan pasangan Anda sebagai suporter dan partner untuk menghayati fase ini sebagai fase yang tidak buruk.
Pekerjaan dan finansial
Hal yang cukup menarik adalah, kehilangan status dalam pekerjaan, dan hal tersebut juga mempengaruhi kondisi finansial. Ada yang disebut dengan post power syndrome.Ini biasanya terjadi pada orang-orang yang memiliki status dan jabatan tinggi. Ketika masa-masa pensiun, orang tersebut menjadi cemas karena kehilangan “power" yang sebelumnya dimikinya.
"Untuk orang-orang yang dulunya punya jabatan tinggi dan punya bawahan banyak. Tiba-tiba saya harus pensiun. Saya harus kehilangan itu semua. Nanti di rumah saya mau ngapain, enggak punya uang agar aman," tuturnya.
Yang bisa Anda lakukan adalah merencanakan kegiatan-kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk megisi waktu kosong.
Jika yang tadinya kuatnya di pekerjaan, ingin tetap berpenghasilan. Anda bisa merencanakan alokasi dana pensiun untuk sebuah usaha atau investasi pada suatu hal. Dengan seperti itu, Anda bisa merasa lebih aman.
Penampilan
Bertambahnya usia membuat penampilan juga berubah. Saat ini terjadi banyak orang yang merasa sedih dan jadi tidak percaya diri lagi."Ada orang yang dulu merasa dirinya cantik atau ganteng lama-lama kok ubanan, keriput, mulai enggak segar," tuturnya.
Untuk mengatasinya, Anda bisa merawat diri dan mengikuti kegiatan-kegiatan positif di lingkungan Anda sehingga Anda tidak terlalu terfokus pada hal tersebut.
Dalam mengatasi situasi ini, yang perlu diingat adalah Anda mampu memanfaatkan waktu luang tersebut dengan kegiatan yang positif dan tentunya yang Anda suka.
Jangan sampai Anda merasa tidak berfungsi karena ini adalah salah satu faktor mengapa Anda jadi merasa cemas pada transisi usia ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)
