Ilustrasi--Pexels
Ilustrasi--Pexels

5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua Baru

Rona Pola Asuh
Dhaifurrakhman Abas • 28 Juli 2019 15:06
Segala cara dilakukan agar Anak mendapatkan pola asuh terbaik dalam hidupnya. Namun karena tidak tahu, banyak pola asuh justru merugikan anak.
 

Jakarta: Setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya bertumbuh kembang dengan optimal. Tak ayal, segala cara dilakukan agar Anak mendapatkan pola asuh terbaik dalam hidupnya.
 
Hal ini termasuk dengan mengorbankan waktu untuk diri sendiri hanya buat kepentingan pola asuh anak. Sayangnya, cara pikir yang demikian sering menjadi boomerang untuk orang tua.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Alih-alih mencapai tujuan memberikan pola asuh terbaik buat anak, mengabaikan diri justru memiliki dampak merugikan. Berikut penjelasannya serta pola asuh salah yang sering dilakukan orang tua baru, melansir Times of India.
 
1. Mengabaikan diri sendiri
 
Mengabaikan diri sendiri hanya untuk kepentingan anak merupakan salah satu kesalahan paling umum yang dialami orangtua. Hal ini sering terjadi terutama pada seorang ibu yang baru memiliki momongan.
 
Anda mesti ingat, memiliki anak bukan berarti Anda mengorbankan segalanya. Anda perlu memerhatikan kepentingan untuk diri. Misalnya dengan meberi cukup waktu untuk diri sendiri untuk sejenak menghirup udara segar agar tidak stres dalam membesarkan anak.
 
2. Menggunakan ponsel untuk menenangkan anak
 
Menenangkan buah hati agar berhenti menangis bukanlah perkara mudah. Tapi hal ini bukan alasan untuk memperkenalkan pnsel atau ponsel pada bayi Anda.
 
Banyak orang tua memanfaatkan ponsel untuk membantu mengalihkan perhatian anak yang tengah rewel. Misalnya dengan mendengarkan musik, tontonan atau permainan lewat ponsel.
 
Jika Anda membiarkan bayi menavigasi phonsel lebih awal, Anda mungkin akan menyesal nantinya. Sebab penggunaan ponsel terlalu dini cenderung membuat anak ketagihan menggunakannya.
 
3. Membandingkan prilaku anak
 
Orang tua baru sering mencemaskan perilaku anaknya yang cenderung berbeda dengan orang lain. Misalnya, ketika bayi rekan kerja Anda sudah mulai bisa merangkak, sementara buah hati Anda tidak melakukan hal yang sama.
 
Berhentilah meributkan dan membandingkan pertumbuhan anak Anda dengan pertumbuhan anak orang lain. Jika bayi lain mulai merangkak lebih awal dari bayi Anda, itu bukan penanda bahwa anak Anda lambat berkembang. Setiap bayi memiliki pola perkembangan yang berbeda.
 
4. Panik saat bayi menangis
 
Jika Anda panik dan melompat dari tempat tidur, setiap kali Anda mendengar si kecil menangis, Anda tidak sendirian. Banyak orang tua baru cenderung panik atas segalanya. Termasuk saat bayi mendadak merengek.
 
Anda perlu memahami bahwa bayi menangis merupakan cara berkomunikasi. Bayi menangis karena merasa lapar, bahkan ketika ingin buang air. Untuk itu, Anda dianjurkan bersikap tenang dalam mengurus bayi.
 
5. Percayalah semua yang dikatakan orang lain
 
Sebagai orang tua baru, Anda pasti banyak mendapatkan nasihat soal metode pengasuhan anak dari orang lain. Terlepas dari Anda yang memintanya atau tidak.
 
Nasihat dari orang lain merupakan hal yang bermanfaat. Apalagi jika imanfaat didapatkan dari orang yang berpengalaman dalam mengasuh anak.
 
Akan tetapi setiap pengalaman mengasuh anak adalah unik. Dan apa yang Anda rasa benar untuk bayi Anda, biasanya adalah hal yang tepat untuk dilakukan.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif