FAMILY
Bekal Sehat dan Pola Asuh Tepat, Kunci Tumbuh Kembang Anak Generasi Alpha
A. Firdaus
Rabu 01 Oktober 2025 / 12:15
Tangerang: Masa usia sekolah, terutama di rentang 5–12 tahun, adalah periode emas dalam tumbuh kembang anak. Pada fase ini, anak tidak hanya sedang aktif bermain dan belajar, tetapi juga mengalami lonjakan perkembangan fisik serta kognitif.
Menurut Dokter S. Tumpal Andreas C., M.Ked (Ped), usia sekolah merupakan tahap penting di mana terjadi pertumbuhan skeletal, pematangan sistem saraf, dan peningkatan kapasitas otak.
“Jika kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik, anak bisa mengalami penurunan imunitas, sulit berkonsentrasi, hingga terhambat pertumbuhan jangka panjang,” jelas dr. Tumpal saat talkshow Diamond UHT Milk untuk merancang kampanye: Bekal Seru Semua Aksimu.
Sayangnya, jajanan anak di sekolah masih banyak yang hanya kaya energi (makronutrien), tapi miskin vitamin dan mineral (mikronutrien). Padahal, anak membutuhkan kombinasi keduanya agar tubuh dan otak berkembang optimal.
“Memberikan bekal sehat menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Namun, ada pilihan sederhana seperti susu yang mengandung protein bermutu tinggi, kalsium, magnesium, serta vitamin penting untuk tulang, metabolisme, dan fungsi kognitif,” tambah dr. Tumpal.
Dengan pemenuhan gizi seimbang, anak memiliki fondasi kesehatan yang kokoh untuk menghadapi berbagai tantangan, baik di sekolah maupun dalam keseharian.

Talkshow Diamond bertajuk Bekal Seru Semua Aksimu. Dok. Ist
Selain nutrisi, pola asuh juga berperan penting dalam perkembangan anak, terutama Generasi Alpha yang tumbuh di era digital. Menurut Ayoe Sutomo, M.Psi., Psikolog Anak, generasi ini terbiasa dengan stimulasi digital yang melimpah. Hal ini membuat mereka adaptif, tetapi juga rentan terdistraksi.
“Orang tua perlu menyediakan kerangka regulasi yang konsisten, stimulasi multisensorik yang seimbang, serta pengalaman yang memadukan aktivitas fisik dan mental,” ungkap Ayoe.
Interaksi suportif, penguatan emosional, hingga aktivitas eksplorasi di ruang terbuka sangat dibutuhkan agar anak tidak mudah bosan sekaligus dapat mengasah kemampuan sosial.
Orang tua dapat berperan besar dengan langkah sederhana: menyiapkan bekal bergizi seimbang setiap hari, mengajak anak bergerak aktif, serta menciptakan suasana rumah yang penuh dukungan.
Kombinasi nutrisi yang tepat dan pola asuh yang hangat bukan hanya membuat anak lebih fokus di sekolah, tetapi juga membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang sehat, tangguh, dan siap menghadapi masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Menurut Dokter S. Tumpal Andreas C., M.Ked (Ped), usia sekolah merupakan tahap penting di mana terjadi pertumbuhan skeletal, pematangan sistem saraf, dan peningkatan kapasitas otak.
“Jika kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik, anak bisa mengalami penurunan imunitas, sulit berkonsentrasi, hingga terhambat pertumbuhan jangka panjang,” jelas dr. Tumpal saat talkshow Diamond UHT Milk untuk merancang kampanye: Bekal Seru Semua Aksimu.
Sayangnya, jajanan anak di sekolah masih banyak yang hanya kaya energi (makronutrien), tapi miskin vitamin dan mineral (mikronutrien). Padahal, anak membutuhkan kombinasi keduanya agar tubuh dan otak berkembang optimal.
“Memberikan bekal sehat menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Namun, ada pilihan sederhana seperti susu yang mengandung protein bermutu tinggi, kalsium, magnesium, serta vitamin penting untuk tulang, metabolisme, dan fungsi kognitif,” tambah dr. Tumpal.
Dengan pemenuhan gizi seimbang, anak memiliki fondasi kesehatan yang kokoh untuk menghadapi berbagai tantangan, baik di sekolah maupun dalam keseharian.
Tantangan pola asuh Generasi Alpha

Talkshow Diamond bertajuk Bekal Seru Semua Aksimu. Dok. Ist
Selain nutrisi, pola asuh juga berperan penting dalam perkembangan anak, terutama Generasi Alpha yang tumbuh di era digital. Menurut Ayoe Sutomo, M.Psi., Psikolog Anak, generasi ini terbiasa dengan stimulasi digital yang melimpah. Hal ini membuat mereka adaptif, tetapi juga rentan terdistraksi.
“Orang tua perlu menyediakan kerangka regulasi yang konsisten, stimulasi multisensorik yang seimbang, serta pengalaman yang memadukan aktivitas fisik dan mental,” ungkap Ayoe.
Interaksi suportif, penguatan emosional, hingga aktivitas eksplorasi di ruang terbuka sangat dibutuhkan agar anak tidak mudah bosan sekaligus dapat mengasah kemampuan sosial.
Orang tua dapat berperan besar dengan langkah sederhana: menyiapkan bekal bergizi seimbang setiap hari, mengajak anak bergerak aktif, serta menciptakan suasana rumah yang penuh dukungan.
Kombinasi nutrisi yang tepat dan pola asuh yang hangat bukan hanya membuat anak lebih fokus di sekolah, tetapi juga membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang sehat, tangguh, dan siap menghadapi masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)