"Pembunuhan ataupun kekerasan pada anak itu bisa ditanggulangi jika orang tua selalu mendampingi anaknya. Dari keluarga harus selalu mendampingi. Karena orang tua mempunyai tanggung jawab besar pada tumbuh kembang anaknya. Peran orang tua itu penting," ungkap Aming.
Berdasarkan data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pada 2015 tercatat lima anak tewas akibat dibunuh dengan sadis. Di antaranya yaitu Angeline yang disiksa oleh ibu angkatnya di Bali, Arif yang tewas dicukur dan dibotaki di Wonogiri Jawa Tengah, dua anak yang tewas dimutilasi di Teluk Bintuni Jayapura, dan Putri Fauziah yang jasadnya ditaruh di dalam kardus.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Aming, salah satu cara tepat untuk mengurangi tindak kekerasan pada anak yaitu dengan melakukan pengawasan dan kontrol dari orang tua.
"Itu penting. Pengawasan orang tua jangan sampai minim. Jadi harus bener-benar diawasi. Segala sesuatu ada kontrol sosial dan peran orang tua," tandasnya.
Sebelumnya, mayat seorang anak perempuan ditemukan di Kalideres pada Sabtu, tanggal 3 Oktober 2015. Gadis berusia 9 tahun itu diduga mengalami pelecehan seksual, kemudian dibunuh dan jasadnya dimasukkan ke dalam kardus, lalu dibuang di pinggir jalan. Sebelum jasadnya ditemukan, anak kecil tersebut dikabarkan menghilang sejak sehari sebelumnya usai pulang sekolah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id(LOV)