Apakah menyicil kendaraan adalah ide yang bagus untuk diterapkan di awal-awal bekerja? Berikut penjelasan dari Syafirah, VP of preffered client Jouska Indonesia. (Foto: Pexels.com)
Apakah menyicil kendaraan adalah ide yang bagus untuk diterapkan di awal-awal bekerja? Berikut penjelasan dari Syafirah, VP of preffered client Jouska Indonesia. (Foto: Pexels.com)

Perlu atau Tidak Nyicil Kendaraan Saat Baru Bekerja?

Rona tips mengatur keuangan
Kumara Anggita • 02 Maret 2020 08:37
Jakarta: Saat baru mendapat pekerjaan dan akhirnya mendapatkan penghasilan sendiri, beberapa orang ingin langsung membeli atau mengupgrade kendaraannya jadi lebih baru. Karena harganya tidak murah, maka mereka memilih untuk menyicilnya sedikit demi sedikit. 
 
Namun apakah menyicil kendaraan adalah ide yang bagus untuk diterapkan di awal-awal bekerja? Syafirah selaku VP of preffered client Jouska Indonesia memberikan beberapa masukan untuk Anda.

Berikut yang bisa Anda pertimbangakan sebelum menentukannya:

1. Lihat tujuan pembelian Anda

Sebelum mencicil kendaraan yang harganya tidak murah, hal yang paling penting untuk dijadikan pertimbangan adalah melihat tujuan pembeliannya. Bila hanya untuk memuaskan sisi konsumtif Anda, maka hasilnya tidak akan menguntungkan.
 
"Harus di flashback kebutuhan menyicil mobil atau motor untuk apa karena sifatnya jadi hutang. Kewajiban ini produktif atau konsumtif. Kalau ambil mobil ada potensi untuk disewakan tidak apa,” ujarnya saat dihubungi Medcom.id. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Contohnya ada kejadian nyicil mobil ambil cicilan 0 persen lalu sudah ada yang kontrak dua tahun sewa. Akhirnya dia dapat mobil, ibaratnya tanpa harus dibayar dari income. Ini fine saja. Akan tetapi, kebanyakan yang diambil orang buat konsumtif saja. Padahal alternatifnya sudah banyak ada transportasi online,” lanjutnya. “Nanti baru berhitung lagi misalnya keperluannya ini buat anak,” tambahnya. 
 

(Jouska Indonesia. Foto: Dok. Instagram Jouska Indonesia/@jouska_id)

2. Sesuaikan cicilan atau pembelian dengan pendapatan 

Tentunya Anda harus juga melihat penghasilan Anda cukup atau tidak setiap bulannya untuk menyicil kendaraan yang Anda mau beli. Jangan sampai cicilan ini mengganggu kebutuhan dasar Anda yang lebih penting. 
 
“Bisa tak ambil dengan nominal berapa sesuaikan dari pendapatan. Lihat yang diambil jenis bunga kreditnya seperti apa. Kalau sudah tahu, dari rasio income dan sesuai ok saja,” ujarnya. 

3. Lihat masa ekonomisnya 

Tak hanya pertimbangkan Anda sanggup atau tidak, perlu juga untuk menghitung biaya penyusutan. Apakah saat Anda hitung-hitung tetap menguntungkan?
 
“Kalau sudah ok baru berpikir ini cicilan berapa tahun. Lihat masa ekonomis mobilnya. Misalnya mobil dua tahun 150 juta. Selama dua tahun Anda kena bunga 50 juta padahal harga mobilnya dua tahun bisa 100 juta,” terangnya. 

4. Pertimbangkan ada biaya-biaya tambahan lainnya

Perlu diingat pula bahwa membeli kendaraan baru membuat Anda harus membayar hal-hal administratif dan juga servicenya. Apakah uang Anda masih cukup untuk membiayai itu?
 
“Klasifikasi aset mobil ini kita mau pakai atau jadi investasi. Kalau pakai, ada biaya yang harus dikeluarkan. Ada biaya pajak. Pengeluarannya meluas. Transport naik. STNK, service mobil akhirnya bonus tahunannya bayar itu,” ucapnya.
 
“Yang dipikirin bukan sekedar bisa bayar cicilan namun mampu tidak gaya hidup naik karena bisa jadi ada mobil Anda jadi sering ke mal,” tambahnya. 
 
Dari beberapa pertimbangan itu, bila Anda merasa mampu melakukannya dan mendapatkan keuntungan dari sana, maka tak ada salahnya untuk menyicil kendaraan impian Anda.
 
“Kalau worth it dan mampu go ahead. Berarti ini memang kebutuhan. Kalau belum tidak usah dulu. Belom di level tersebut. Lihat berdasarkan apa yang benar-benar kita butuhkan,” tutupnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif