Mengadakan perlombaan 17-an bersama keluarga besar jadi pelipur di saat lomba secara luas tak ada. Berikut keseruannya. (Foto: Dok. Syahmaidar)
Mengadakan perlombaan 17-an bersama keluarga besar jadi pelipur di saat lomba secara luas tak ada. Berikut keseruannya. (Foto: Dok. Syahmaidar)

Merayakan Lomba 17 Agustus di Rumah

Rona keluarga hut ri
Yatin Suleha • 17 Agustus 2020 14:31
Jakarta: Lomba balap karung, memasukkan pensil ke dalam botol, atau makan kerupuk sudah menjadi beberapa lomba yang memeriahkan acara HUT Republik Indonesia setiap tahunnya.
 
Belum lagi jika ada panjat pinang yang terkenal dengan aneka hadiah yang biasanya spektakuler. Jajaran penonton sudah pasti memadati area tersebut.
 
Tapi ada yang berbeda di tahun 2020 ini, dalam situasi pandemi covid-19 di mana cuci tangan, social distancing, dan memakai masker merupakan sebuah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menjadikan perayaan perlombaan tersebut secara besar-besaran ditiadakan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Tapi, untuk mengobati rasa kangen sebuah keluarga mengadakan lomba 17-an khusus berisi para cucu untuk memeriahkan HUT ke-75 kemerdekaan RI di bulan Agustus ini.
 
Merayakan Lomba 17 Agustus di Rumah
(Digelar di area garasi, semua peserta keluarga Syahmaidar menikmati acara lomba 17 Agustus kecil-kecilan. Foto: Dok. Syahmaidar)
 
Adalah Farel (17), Nabilah (17), Naurah (14), Nizzam (13), Afiqah (7), Zahran (5), dan Omar (2) dari keluarga Syahmaidar yang mengadakan lomba khas 17-an.
 
Bertempat di ruang garasi keluarga Ima-sapaanya, para cucu dengan semangat dan antusias berlomba satu sama lain.
 
"Ada lomba makan kerupuk, tali tambang, tebak gaya, memindahkan tepung di atas piring, sama memasukkan pensil ke dalam botol," ucap perempuan karyawan swasta ini. 
 
Ide ini digagasnya sebagai hiburan untuk mengatasi rasa kangen karena tak ada lomba 17-an di tahun ini. Walaupun, kata Ima, hadiahnya tidak besar, tapi keseruan keluarga dalam merayakan HUT ke-75 RI kali ini masih bisa dirasakan dalam skala keluarga.
 
Merayakan Lomba 17 Agustus di Rumah
(Hadiah bagi semua para peserta. Tak harus mahal, karena keceriaan anak-anak menjadi pemandangan yang menyenangkan semua keluarga. Foto: Dok. Syahmaidar)
 
Hadiah berupa makan kecil, agar-agar, cokelat, chiki snack jadi hadiah semua peserta yang ikut. Tak harus berhias yang mahal, karena menurut Ima, sama seperti judul sebuah film, harta yang paling berharga adalah keluarga dan kesehatan. 
 
Menurutnya, ia bersyukur bisa berkumpul merayakan 17 Agustus bersama keluarga. "Karena enggak setiap tahun bisa bikin lomba tapi isinya keluarga besar semua," sambungnya.
 
Tapi ia juga punya harapan agar tahun depan semoga saja pandemi telah usai agar Indonesia lebih baik dan 17 Agustus bisa meriah lagi dengan beragam acara.
 
"Semoga pandemi ini cepat berakhir, dan negara bisa menjalankan roda pemerintahan dengan normal kembali. Amin," pungkas Ima.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif