"Semua orang bisa menemui kemungkinan atau prasangka dibohongi namun belum tentu demikian. Kejadian tersebut dapat dicegah jika Anda dapat membedakan mana peristiwa bohong yang benar terjadi dan mana yang hanya praduga saja. Kejujuran maupun kebohongan dapat diketahui melalui hasil analisa tulisan tangan," kata pakar grafologi Deborah Dewi.
Menurutnya, tulisan tangan adalah hasil interaksi dari banyak struktur dan sirkuit di otak. Itulah mengapa jika tidak memiliki tangan, seseorang masih bisa menulis dengan kaki, mulut atau anggota tubuh lainnya. Karena semua digerakkan oleh otak, maka tulisan tangan bisa dianalisa untuk melihat kepribadian si penulisnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Proses analisa untuk deteksi kebohongan disempurnakan secara spesifik dengan ilmu deteksi kebohongan yang mencakup forensic interview dan behavior analysis misalnya analisa facial micro expression.
“Dalam setiap percakapan dengan orang lain, tidak ada tanda pasti bahwa seseorang tersebut berbohong. Padahal selama ini, pemahaman umum yang beredar adalah mata yang tidak eye-contact ketika berbicara, tangan yang menggaruk-garuk maupun suara yang gugup diyakini sebagai tanda berbohong,” kata pakar deteksi kebohongan Handoko Gani.
Gani berpendapat, semua orang bisa mempelajari cara deteksi bohong dengan cara memodifikasi pertanyaan-pertanyaan dan cara berbicaranya.
Nah, para karyawan, profesional, praktisi HRD, orang tua, pebisnis bisa 'berkenalan' dan mempelajari langsung aplikasi praktis ilmu Grafologi dari Deborah Dewi (handwriting analyst) dan ilmu deteksi kebohongan oleh Handoko Gani (human lie detector).
Aplikasi ini bisa Anda pelajari dalam Festival Bohong Indonesia (FBI) 2015 yang digelar mulai 7 hingga 21 November di Pusat Perfilman H Usmar Ismail (PPHUI) Kuningan, Jakarta. Acara yang dijadikan wadah belajar agar tak mudah dibohongi ini dikemas dalam bentuk edutainment berupa film dan rangkaian live drama performance yang terdiri dari lima topik yakni rekrutmen untuk start-up, kesetiaan, teamwork, anak dan asisten rumah tangga, ngantor vs usaha sendiri.
Untuk informasi selanjutnya mengenai festival ini, Anda bisa mengecek Twitter @FestivalBOHONG dengan tagar #FBI2015 dan Facebook page Festival Bohong. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(LOV)