Sejatinya, menurut dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.OG, seks selama kehamilan adalah cara terbaik untuk tetap terkoneksi secara mental, emosional, dan fisik. Aktivitas tersebut juga bisa membuat bumil lebih santai dan merasa nyaman.
"Dengan peningkatan aliran darah itu, timbul gairah dan sensitivitas yang lebih mudah. Ini sangat normal," ujar dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.OG, kepada Medcom.id.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, sering-seringlah memberikan pengalaman seksual yang lebih menyenangkan dengan pasangan Anda. Hal ini sangat membantu untuk fokus pada hal-hal yang lebih positif.
"Ini akan membuat kehidupan seks ibu hamil (Bumil) lebih sehat, tingkat stres bumil lebih rendah, dan pada akhirnya tubuh Anda lebih sehat untuk bayi Anda yang sedang tumbuh," jelasnya.
Pada trimester ketiga, terjadi kenaikan berat badan, nyeri punggung, dan gejala lainnya yang dapat kembali mengurangi gairah seksual Anda kembali. Sementara itu, perlu diingat bahwa setiap tubuh wanita merasakan keluhan saat hamil secara berbeda.

Berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi kandungan Anda apakah aman melakukan seks. (Foto: Freepik)
"Beberapa wanita mungkin mengalami nafsu seksual yang tinggi, sementara yang lain mungkin malah sebaliknya, akibat oleh kenaikan berat badan dan rasa mudah lelah yang ada," ucapnya.
"Sedangkan wanita lainnya, tidak akan mengalami perubahan libido mereka, dibandingkan dengan sebelum adanya kehamilan," tambahnya.
Akan tetapi, perlu diingat juga beberapa risiko yang harus diperhatikan ketika Anda melakukan seks pada masa kehamilan.
"Pertama, rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah. Kedua, infeksi vagina atau vaginitis. Risiko lainnya, terjadinya kontraksi otot rahim dari ringan sampai kuat serta terjadi secara teratur yang memicu menyebabkan sejumlah peristiwa. Di antaranya, keguguran, bayi lahir prematur, ketuban pecah dini, dan perdarahan," terang dr. Yeni.
Selain risiko, ada juga kondisi-kondisi berbahaya yang harus diperhatikan ketika ingin melakukan seks saat hamil. Seperti dilansir American Pregnancy berikut ini:
1. Anda memiliki riwayat kelahiran prematur atau persalinan.
2. Terdapat sejarah keguguran.
3. Jika air ketuban Anda pecah.
4. Jika Anda mengalami pendarahan atau keputihan vagina yang tidak dapat dijelaskan.
5. Jika Anda memiliki plasenta previa atau plasenta yang sangat rendah.
6. Jika Anda memiliki serviks yang tidak kompeten atau jika telah melebar.
7. Jika Anda atau pasangan Anda memiliki penyakit menular seksual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)
