Ilustrasi-Freepik
Ilustrasi-Freepik

Dampak dari Pandemi Terhadap Kemampuan Bersosialisasi

Rona Virus Korona pandemi covid-19 protokol kesehatan Ingat Pesan Ibu Satgas Covid-19
Raka Lestari • 02 Oktober 2020 11:29
Jakarta: Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini tentunya menghadirkan dampak negatif pada kehidupan kita. Yang paling terasa adalah, dampak terhadap kemampuan kita bersosialisasi.
 
Dengan adanya physical distancing, membuat kita harus bisa menjaga jarak dengan sesama. Atau contoh kecil lain adalah, bersalaman.
 
Seperti khas bersosial ala ketimuran, kita kerap bersalaman jika berjumpa dengan seseorang. Kini cara itu diubah dengan hanya bersalaman ala India, atau kerap disebut Namaste, dan bisa juga beradu siku.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Selain itu, kita tidak boleh keluar rumah, kecuali ada keperluan yang mendesak dan itupun wajib menjalankan protokol kesehatan. Salah satunya menerapkan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Kebiasaan baru tersebut dapat menyebabkan perasaan cemas, impulsif, dan intoleransi terhadap orang lain.
 
"Hal pertama yang harus dipahami adalah bahwa ada alasan biologis untuk ini. Dan ini bukanlah penyakit atau gangguan mental,” kata Stephanie Cacioppo, Ph.D., direktur Brain Dynamics Laboratory di University of Chicago.
 
“Berkurangnya interaksi dengan manusia lain dari waktu ke waktu dapat menyebabkan efek yang tidak bisa dihindarakan, yang memaksa otak Anda berada pada survival mode. Dan, ketika otak sudah menyiapkan mode figh or flight tersebut sebagai akibat dari melakukan isolasi, Anda mungkin akan menjadi terlalu sensitif terhadap orang lain dan dalam memberikan reaksi pada suatu hal," sambung Stephanie.
 
 

Craig Haney, seorang profesor psikologi di University of California menyamakan kondisi isolasi ini dengan orang-orang yang berada di penjara. Meski menyanggah menyamakan antara narapidana di sel isolasi dan apa yang kita semua alami sekarang, tetapi ada kesamaan yang pasti.
 
“Orang-orang yang bertahan hidup paling baik adalah orang-orang yang rutin menulis surat dan rutin mendapatkan kunjungan serta menjaga komunikasi dengan orang lain, meskipun hanya melalui dinding sel,” katanya.
 
“Sedangkan orang-orang yang menarik diri secara mendalam dan menghindari kontak dengan orang lain yang akan mendapatkan efek paling buruk,” tambah Haney.
 
Untuk mengatasinya, cobalah untuk terlibat dalam berbagai aktivitas secara virtual yang dapat menjaga semangat dan kemampuan sosial Anda.
 
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif