Mungkin tanpa Anda sadari, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan Anda salah memilih pasangan.
Nah, biar enggak terjebak dalam siklus patah hati lagi, pelajari sejumlah alasan mengapa Anda bisa salah pilih pasangan seperti dalam akun resmi Instagram Psikolog anak, remaja, dan keluarga Roslina Verauli, M.Psi.,Psi @verauli.
1. Tidak terlalu mengenal si dia
Bisa saja karena terburu-buru segera menikah atau melakukan kegiatan bersama yang tidak memberi banyak peluang untuk berinteraksi secara mendalam, seperti pergi nonton film, melihat konser atau menonton perlombaan olahraga.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kegiatan yang menyenangkan namun sesungguhnya tetap superficial karena komunikasi yang minim. Boro-boro mengenal keluarga dan latar belakangnya, mengenal si dia saja hanya sebatas dipermukaan.
2. Keliru menghayati love vs lust
Relasi dengan si dia hanya berpusat pada hasrat seksual atau Lust. Bercinta tiap kali bertemu sehingga menduga saling cinta, ternyata Anda hanya menikmati satu aspek saja dari percintaan Anda yaitu, passion. Lantas mengabaikan aspek penting lainnya, seperti caring dan friendship.3. Mendapat tekanan untuk segera menikah
Tekanan untuk menikah bisa datang dari diri, terkait biological clocks alias umur. Tekanan 'sudah umur' kerap terjadi pada perempuan.Ada pula tekanan kehamilan tanpa rencana sebelum pernikahan hingga perasaan khawatir kehilangan kesempatan untuk menikah bila menolak lamaran si dia. Ada kalanya tekanan datang dari luar diri, seperti orang tua dan teman yang menanyakan 'kapan nikah?'
4. Melihat pada kualitas yang salah
Mencari pasangan dengan hanya melihat dari aspek fisik atau menarik tidaknya pasangan. Sehingga mengabaikan kualitas pribadi yang sesungguhnya jauh lebih penting seperti karakter dan kepribadian pasangan.5. Hidup dalam 'fantasi'
Memiliki sikap dan pandangan yang enggak realistis tentang pernikahan, yang diperoleh dari pengalaman pernikahan orang tua dulu, kisah-kisah romantis di film drama dan media. Dampaknya keliru menghayati pasangan dan hubungan dengannya.6. Memiliki self-esteem dan self-image yang buruk
Merasa enggak yakin bahwa Anda layak dan berharga untuk dicintai sehingga Anda memilih pasangan dengan kriteria yang lebih rendah dari yang seharusnya, bahkan lebih buruk.7. Adanya kebutuhan neurotic yang tidak disadari yang dipikir akan terpenuhi dengan menikahi pasangan
Ada motif yang sangat kuat untuk menikahi dia terkait perasaan dan kebutuhan di level unconscious, misalnya menikahi pasangan yang immature dan kekanakan, bahkan bermasalah seperti pengangguran atau pecandu narkoba agar bisa berperan sebagai orang tua yang dibutuhkan.Sehingga polanya mother-son atau father-daughter. Bisa saja dengan memainkan peran tertentu seperti sadist-masochist, rescuer-victim, hingga beater-battered.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)