Jakarta: Produk pakaian siap pakai (ready-to-wear) buatan lokal sudah tak diragukan lagi eksistensinya. Bahkan beberapa produk ada yang menyita dunia. Salah satunya produk buatan desainer Eva Tijo.
Eva mulai mengembangkan merek lokal Lurik Akik pada Juni 2016. Eva Merintis Lurik Akik berangkat dari kecintaannya terhadap fashion. Ia juga punya pengalaman selama 15 tahun bergelut di bidang garmen.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, Eva juga pernah menangani beberapa merek internasional yang mengantarkannya membangun usaha sendiri dengan merek lokal berkualitas global, yaitu Lurik Akik. Tentunya dibantu dengan tim perancang Indonesia.

Eva Tijo (tengah) sukses mengembangkan merek lokal Lurik Akik sejak 2016 (Foto: Dok. JF3 2019)
Eva punya visi untuk menghasilkan produk pakaian siap pakai yang berkualitas tinggi. Tentunya dengan desain yang terus mengikuti tren terkini.
Lurik Akik merupakan produk berbahan lurik, batik, shibori yang diperuntukkan untuk pria dan wanita modern, yang punya niat mengangkat tema tradisional Indonesia. Jadi masyarakat Indonesia tetap bisa bergaya saat menjalani kesibukan sehari-hari dengan menggunakan produk ini.
Pengrajin lokal
Menariknya, semua koleksi pakaian Lurik Akik menerapkan metode ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Mereka membuatnya di daerah Yogyakarta, dan dengan rutin menggunakan bahan-bahan tradisional yang dipesan langsung ke pengrajin Lurik dan Batik di Yogyakarta, Jawa Tengah hingga ke Jawa Barat.Luar biasanya, proses produksinya juga memberdayakan para pengrajin lurik dan batik lokal. Itu menjadi tujuan utama Eva, demi bisa membantu meningkatkan penghasilan para pengrajin lokal.
“Lurik Akik giat mendorong para pengrajin Lurik dan Batik agar tidak beralih menggunakan metode teknik mesin. Kami hanya mempekerjakan penjahit-penjahit kecil lokal, semoga dengan demikian Lurik Akik berharap bisa membantu untuk meningkatkan penghasilan dan taraf hidup mereka,” ungkap Eva.

Selalu ada hasil jika kita berusaha. Itulah yang dialami Eva. Hanya dalam waktu kurang dari 3 tahun, Lurik Akik sudah menarik pelanggan setia.
Lurik Akik Eva bukan hanya diminati berbagai kota di Indonesia, tapi telah membius pelanggan dari luar negeri seperti Australia, Singapura dan Belanda. Bukan tidak mungkin jika tak lama lagi Lurik Akik menjadi salah satu fashion brand ternama kelas dunia asli Indonesia.
Memesona di panggung JF3 2019
Tak ayal, banyak event yang ingin menampilkan desain pakaian Eva. Termasuk ketika tampil di panggung tahunan Jakarta Fashion & Food Festival 2019.Pada momen berharga tersebut, Eva tak menyia-nyiakan kesempatan. Di sini Lurik Akik menampilkan koleksi terbaru namun tetap setia dengan ciri khasnya, yaitu memadukan lurik dengan batik.

Warna hitam, merah, putih dan abu-abu mendominasi 12 desain yang ditampilkan Lurik Akik dalam fashion show kali ini. Bahan tradisional khas Indonesia lurik dan batik, didesain menjadi modern looks seperti rancangan kemben dress, jumpsuit kemben dan PJ set yang selama ini menjadi favorit pelanggan Lurik Akik.
Selain itu, Lurik Akik juga menampilkan desain hasil kolaborasi dengan Aiya Adams, perancang Indonesia berbasis di Mannheim, Jerman, bertajuk “MIXALIGMENT”. Kolaborasi Lurik Akik X Aiya Adam ini mengambil konsep 'tidak beraturan' dengan memakai bahan lurik motif solid dan garis, yang dirancang berpotongan serong, asimetris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)