Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad itu, Rasulullah Muhammad SAW melanjutkan, "Janganlah kalian meninggalkannya, meski cuma dengan seteguk air."
Pembeda
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sahur, menjadi perkara penting. Bahkan, dalam hadis riwayat Amr bin Ash, Nabi menjelaskan, "Yang menjadi pembeda antara puasa umat Islam dan ahli kitab adalah makan sahur."
Puasa, memang bukan jenis ibadah baru dalam agama-agama samawi (Abrahamik). Imam Abu Dawud mengatakan bahwa Nabi Muhammad mempertegas pembeda itu melalui redaksi, "Sahurnya orang mukmin adalah buah kurma,". Dalam hadis lain, Nabi menekankan agar menyertainya dengan beberapa sendok madu.
Waktu
Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan kepada para sahabatnya untuk mengakhirkan makan sahur. Anjuran ini terdapat dalam banyak hadis. Sebut saja seperti yang diriwayatkan Imam Ahmad;
"Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur."
Abu Bakar Al Kalabazi dalam Bahrul Fawaid menafsirkam kata 'akhir' sebagai waktu sepertiga pengujung malam. Ia menyandarkan pendapatnya pada jawaban Nabi saat ditanya sahabat, "Malam apa yang doanya paling didengar?" Sementara pada riwayat lain, Rasulullah pernah berkata, "Mengakhirkan sahur adalah bagian dari fitrah."
Dalam keterangan itu, Al Kalabazi merasa yakin, dalam sepertiga terakhir malam; doa, ampunan, dan hajat dikabulkan Allah SWT.
Pendapat itu dikuatkan dengan pernyataan sahabat Khudzaifah. Dalam salah satu kesaksian yang diriwayatkan Ibnu Majah, ia pernah bersantap sahur bersama Nabi SAW jelang Subuh.
Kesaksian serupa diungkapkan Zaid bin Tsabit. Bahkan, sahabat Nabi Muhammad SAW itu merinci selisih waktu antara sahur dan salat Subuh. Masih dalam riwayat Ibnu Majah, Zaid berkata, "Sekitar membaca lima puluh ayat."
Lima puluh ayat dalam pengertian Zaid, oleh beberapa ulama diperkirakan dalam waktu 15 menit sebelum azan Subuh dikumandangkan.
Sumber: Al Jami’u as Shaghir fi Ahadits an-Nadzir wa al-Basyir (Jalaluddin as Suyuthi) dan Bahrul Fawaid al Musama bi ma’ani al Ahyar Lilkalabadzi (Abu Bakar bin abi Ishaq bin Ibrahim al Kalabazi).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (SBH)