Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Ilustrasi sosial media Facebook. (Foto: Reuters)
Ilustrasi sosial media Facebook. (Foto: Reuters)

Jangan Mudah Terpancing Emosi Saat Bersosial Media

01 Juni 2017 11:54
medcom.id, Jakarta: Penggunaan media sosial di era teknologi merupakan sebuah keniscayaan. Segala bentuk informasi baik yang positif dan negatif, asli maupun hoax bertebaran bebas tanpa kendali.
 
Ustaz Yusuf Mansur mengakui bahwa di Indonesia belum banyak warganet yang menggunakan media sosial secara cerdas.
 
Menurut dia, ada fase yang dilewati sebelum era teknologi yang diduga menjadi penyebab mudahnya orang melontarkan ujaran kebencian, menyudutkan salah satu pihak hingga menganggap diri paling benar saat berada di media sosial.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Ada fase baca yang kita lewati. Jadi belum dewasa secara penuh, kita sudah masuk ke fase teknologi. Kita menjadi consumer atas segala bentuk sosial media," ujar Yusuf, dalam Primetime News, Rabu 31 Mei 2017.
 
Yusuf Mansur mengatakan masuknya teknologi dan sosial media saat minat baca di Indonesia masih rendah diduga menjadi penyebab masih banyak warganet yang belum dewasa dan membaca secara penuh maksud di balik hadirnya teknologi dan sosial media.
 
Meski begitu, pendiri Pondok Pesantren Darul Quran ini optimistis bahwa suatu saat warganet di Indonesia lebih dewasa dan lebih bijak dalam bersosial media.
 
"Insya Allah kita positif bahwa semakin lama orang akan semakin sadar manfaatnya sekaligus bahayanyar," kata Yusuf.
 
Hadirnya Ramadan, ungkap Yusuf, bisa dijadikan sebagai momen untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Tak hanya dari segi ibadah, dalam bersosial media pun perlu perbaikan.
 
Dia mengatakan agar tak mudah terpancing emosi saat bersosial media, siapapun terutama warganet paling tidak harus 'memanjangkan sumbu'. sikap 'pendek sumbu' hanya akan membawa masalah ketika berada di sosial media.
 
"Ramadan kan 30 hari, mudah-mudahan ada kebiasaan mengerem. Dulu kita belajar mengerem resmi di tempat kursus itu kan bukan yang penting belajar menekan gas, tapi bagaimana belajar mengerem. Ini pun sama," katanya.
 
Yusuf Mansur berujar, mulut orang memang tidak bisa kita atur, tetapi telinga kita bisa dikendalikan. Sebab, diri seseorang sebenarnya berkuasa atas telinga, tidak berkuasa atas mulut.
 
Begitu pula ketika bersosial media, kita tidak bisa berkuasa atas jempol orang lain, tetapi yang harus kita kontrol adalah mata agar tetap fokus ke arah yang menyejukkan.
 
"Someday dia akan belajar, Saya positif sekali. Dia akan lebih dewasa dan menjadi individu yang lebih baik lagi," jelasnya.
 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(MEL)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif