"Mudah-mudahan seperangkat alat salat ini digunakan untuk salat lima waktu setiap hari," kata Koordinator Penyuluh Agama Kemenag Kota Semarang Siti Wahida di Masjid Al-Amanah, Jomblang, Semarang, Rabu 14 Juni 2017.
Wahida mengatakan, ada 150 seperangkat alat salat yang dibagikan berisi sajadah, sarung, mukena dan Alquran. "Kita bagikan untuk mualaf yang datang kemari," ujarnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Wahida, seorang yang memutuskan memeluk agama Islam dan menjadi mualaf harus berdasarkan kehendak sendiri. Di sana, ada peran hidayah yang turut mengetuk hati sang mualaf.
Di Semarang, lanjut Wahida, kebanyakan para mualaf tinggal di Kecamatan Candisari dan Semarang Tengah. Mereka secara rutin dibina oleh Kemenag dengan kajian-kajian keislaman.
"Dua bulan sekali kita adakan kajian agama Islam. Untuk tahun ini, kita bahkan ingin membangun sebuah koperasi yang diperuntukan bagi mualaf," tegas Wahida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (NIN)