Sejarawan Italia, Gerolamo Emilio Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelago (1909) menyebutkan, sepanjang dekade 606-699 sudah banyak masyarakat Arab yang bermukim di Nusantara. Para pendatang itu, menyebar dari pusat kejayaan Islam di masa sahabat hingga kekhalifahan.
Bukan cuma itu, Abd Rabbih dalam Al-Iqdul Farid (940) mengatakan bahwa kedua pemimpin wilayah itu saling kontak melalui surat-menyurat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Raja ke-3 Sriwijaya Sri Indrawarman, misalnya, pernah mengirim pesan untuk Khalifah Umar ibn Abdul Aziz dengan penggalan redaksi sebagai berikut:
Jajar Burhanddin dalam Ulama dan Kekuasaan: Pergumulan Elite Politik Muslim (2012) mengatakan, dalam surat itu Sri Indrawarman menyebut diri sebagai 'Raja Nusantara'(the King of Hind). Sementara ia menyapa Umar ibn Abdul Aziz sebagai 'Raja Arab'.Dari Rajadiraja yang adalah keturunan seribu raja
Kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan yang lain dengan Tuhan.
Saya telah mengirimkan kepada Anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekadar tanda persahabatan.
Saya ingin Anda mengirimkan seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya hukum-hukumnya.
Secara tidak langsung, keakraban keduanya sudah tersirat.
"Dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam pada abad ke-13, hubungan Timur Tengah menjadi semakin mapan. Kehadiran ulama dari dunia Islam yang lebih besar, khususnya Mekkah, merupakan langkah penting dalam memperkenalkan Islam ke Nusantara," tulis Jajat.
Bahkan, dalam Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nsantara abad XVII & XVIII (2013), Azyumardi Azra mengatakan, Sriwijaya tidak sekali dua berkirim pesan kepada khalifah Islam di Syiria.
Begitu juga Zainal Abidin Ahmad dalam Ilmu politik Islam V: Sejarah Islam dan Umatnya Sampai Sekarang (1979). Ia juga mengisahkan, permintaan Sri Indrawarman untuk dikirimkan seorang pendakwah itu dipenuhi. Kehadiran bangsa Persia dan muslim Arab ke Sriwijaya membuat raja tersebut memeluk Islam pada tahun 718.
"Pengislaman Sri Indrawarman ini adalah hasil usaha surat-menyurat Khalifah Umar dan raja itu," tulis Zainal.
Tapi, Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) dalam Sejarah Umat Islam (1980) mencatat, penyebaran Islam di Sriwijaya sudah dimulai sekitar tahun 717.
"Diberitakan ada 35 kapal perang dari Dinasti Umayyah berkunjung ke Sriwijaya dan semakin mempercepat perkembangan Islam di kerajaan tersebut," tulis HAMKA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (SBH)
