Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Peringatan kehadiran Laksamana Ceng Ho di Semarang/ANT/Aryo Bhawono.
Peringatan kehadiran Laksamana Ceng Ho di Semarang/ANT/Aryo Bhawono.

Hormati Kaum Minoritas, Pemko Banjarmasin Bangun Masjid Ceng Ho

Denny S • 24 Juni 2014 11:46
medcom.id, Banjarmasin: Kota Banjarmasin, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan, tidak hanya dikenal sebagai daerah seribu sungai. Wilayah ini juga kerap disebut kota seribu masjid, karena mayoritas warganya pemeluk agama Islam.
 
Seperti daerah lain di Indonesia, kelompok minoritas dari etnis Tionghoa yang beragama Islam juga tumbuh dan berkembang. Tingginya sikap toleransi antarsesama warga membuat wilayah Kalsel dinilai sebagai salah satu daerah paling aman di Indonesia.
 
Hampir tidak pernah terjadi konflik yang terkait SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) di wilayah ini. Sebagai bentuk penghormatan terhadap keberadaan komunitas Muslim dari etnis Tionghoa ini, Pemerintah Kota Banjarmasin membangun sebuah masjid yang merepresentasikan keberadaan komunitas Muslim Tionghoa yakni Masjid Laksamana Ceng Ho.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Wali Kota Banjarmasin, Muhidin, mengatakan pembangunan masjid yang berlokasi di tepi Sungai Martapura dan berdekatan dengan kawasan permukiman etnis Tionghoa ini diharapkan menjadi ciri khas kawasan setempat sekaligus menjadi obyek wisata religi di Kota Banjarmasin.
 
Peletakan batu pertama dimulai akhir Februari 2014 dihadiri para toko Muslim etnis Tionghoa atau Persatuan Iman Tauhid Islama (PITI), serta dai kondang, Anton Medan.
 
Masjid diberi nama Cheng Ho karena Cheng Ho adalah panglima perang asal Tionghoa beragama Islam yang pernah datang ke Indonesia. Laksamana Cheng Ho dikenal sebagai Muslim yang taat beribadah. Cheng Ho juga dikenal sangat peduli dengan kemakmuran masjid.
 
Tahun 1413, dia merenovasi Masjid Qinging (timur laut Kabupaten Xian). Tahun 1430, ia memugar Masjid San San di Nanjing yang rusak karena terbakar. Pemugaran masjid mendapat bantuan langsung dari kaisar. Cheng Ho juga seorang pelaut dan penjelajah Tionghoa tersohor yang melakukan pelayaran jelajah samudra antara tahun 1405 hingga 1433.
 
Karena itu, bentuk bangunan masjid Ceng Ho Banjarmasin didesain berbentuk kapal layaknya kapal Laksamana Cheng Ho. Arsitektur masjid berkonstruksi beton gabungan arsitektur budaya Tionghoa dan budaya Suku Banjar, berlantai dua dengan ukuran 316 meter persegi.
 
Pembangunan masjid ini diperkirakan menelan biaya hingga lebih dari Rp5 miliar. Wali Kota Banjarmasin, Muhidin, menyumbang dengan uang pribadinya sebesar Rp1 miliar, sisanya diharapkan terkumpul dari sumbangan para donatur, terutama anggota PITI.
 
Masjid diharapkan menjadi bagian kepariwisataan sungai di Banjarmasin. Selain masjid Ceng Ho, di sepanjang bantaran Sungai Martapura juga akan dibangun obyek penunjang wisata air, seperti menara pantau, monumen Bekantan (kera hidung panjang), dan dermaga.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(DOR)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif