Ratusan orang berkumpul di sana menunggu adzan magrib. Masjid At Tin menjadi favorit karena suasana di sini hangat. Merah senja dipadu dengan kerlip lampu membuat warga berkumpul di masjid yang dibangun sejak April 1997 itu. Arsitektur masjid yang penuh ornamen membuat pengunjung betah berlama-lama.
Menyemutnya warga yang memilih berbuka di sana membuat pedagang keliling memenuhi halaman masjid. Tak terkecuali penjual mainan anak-anak. Abi Haris, salah satu penjual mainan di sana, menyatakan akhir minggu memang jadi puncak kepadatan pengunjung.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kendaraan yang berjejer di area parkiran menjadi pemandangan yang biasa saat akhir pekan. "Ramai biasanya dari malam Jumat sampai malam Minggu. Datangnya menjelang isya karena banyak yang mau tarawih," ucapnya kepada Metrotvnews.com, Jumat 9 Juni 2017.

Penjual mainan anak
Salah satu pengunjung yang datang adalah Edi. Ia berkunjung bersama keluarganya untuk berbuka puasa bersama sambil menunggu waktu salat tarawih.
"Hampir setiap hari ke sini, biasanya dari pukul lima sore sampai setengah sepuluh," kata Edi yang datang bersama dua belas anggota keluarganya.

Warga berbuka puasa di pelataran masjid
Sementara itu, di tangga masuk masjid, ratusan orang tampak berbaris untuk mendapatkan makanan. Di Masjid At Tin hal ini berbagi makanan dari donatur menjadi aktivitas rutin selama Ramadan.
Masjid At Tin memiliki luas area 70.000 meter persegi dengan kapasitas sekitar 9.000 orang di dalam masjid dan 1.850 orang di selasar tertutup dan plaza.

Mengantre untuk mendapatkan tajil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (UWA)
