Takmir Masjid Gede Mataram, Warisman menceritakan pembangunan masjid tidak mudah. Kala itu, Ki Ageng Pemenahan membuka hutan untuk mendirikan Masjid Gede Mataram.
"Oleh Sunan Kalijaga, Ki Ageng diperintahkan menyebarkan Islam ke daerah pedalaman pulau Jawa. Satu kebetulan karena mendapat hadian tanah yang masih berupa hutan, Ki Ageng punya gagasan hadiah itu diubah menjadi pusat pengembangan agama Islam di pedalaman pulau Jawa atau Jawa bagian selatan," kata Warisman pada Metrotvnews.com, Jumat 2 Juni 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia lalu meminta izin supaya tanah yang diberikan padanya dibuka dan dibangun pusat pengembangan dakwah atau Masjid. Setelah mendapat izin, dia mulai membangun.

Warga berjalan seusai melaksanakan Salat Ashar di Masjid Gede Mataram, Kotagede, DI Yogyakarta. Foto: Hendra Nurdiyansyah/Antara.
Lantaran bahan bangunan sulit, pembangunan memakan waktu lama. Apalagi saat itu, kayu-kayu yang dipakai diambil dari Cepu, Banjarnegara.
Sampai akhirnya masjid itu belum selesai dibangun, Ki Ageng sudah meninggal. Tapi sebelumnya, dia sudah meminta anaknya Penembahan Senapati untuk melanjutkan pembangunan.
"Masjid ini dibangun putranya, Kanjeng Senapati tahun 1587 kemudian dipakai sebagai pusat mengembangkan dakwah," beber Warisman.
Ikut Dibangun oleh Umat Hindu
Masjid Gede Mataram memiliki konstruksi yang berbeda dari masjid lainnya. Utamanya pada pintu gerbang.
Di pintu gerbang masjid bisa ditemui gapura seperti pura. Warisman bercerita ini lantaran gapura dibangun oleh umat Hindu.
Saat Ki Ageng akan membuka hutan, Candi Prambanan sudah terbentuk dan banyak umat Hindu di sana. Ki Ageng, kata dia, lalu mengajak mereka untuk ikut membuka hutan.
"Terjadi satu persaudaraan kolaborasi antara penganut Islam dengan Hindu," beber dia.

Gapura paduraksa timur Masjid Gede Mataram. Foto: Ardi/MI.
Setelah berhasil mengajak, mereka pun diminta untuk membangun bagian masjid. Orang-orang yang beragama Islam membangun bagian inti. Sedangkan orang Hindu membangun pintu gapura.
"Gapura itu dibangun sesuai keinginan mereka," tambah dia.
Selain mengajak membuka hutan, mereka juga diajak untuk masuk Islam. Pekerja diberikan pemahaman soal Islam, tapi kalaupun tidak mau berubah haluan tak menjadi soal.
"Yang penting diberikan pemahaman," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (AZF)
