Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Centralo Culturale Islamico atau Pusat Kebudayaan Islam di Roma, Italia/Dompet Dhuafa
Centralo Culturale Islamico atau Pusat Kebudayaan Islam di Roma, Italia/Dompet Dhuafa

Memaknai Pancasila dari Italia

Sobih AW Adnan • 02 Juni 2017 01:14
medcom.id, Roma: Italia termasuk negara kaya peradaban. Bukan hanya sepakbolanya yang melegenda, tetapi bangunan keagamaan dan budayanya yang juga tetap terjaga sampai hari ini.
 
Salah satu kota di Italia yang menjadi landmarkadalah Pisa. Dikenal dengan menaranya yang miring. Orang-orang biasa menyebutnya menara miring Pisa.
 
Apalagi Roma, yang merupakan sumber peradaban kuno. Kota ini sudah sejak dulu dikenal sebagai pusat kerajaan Romawi Kuno. Colloseum, tempat beradunya para gladiator, atau juga istana dan benteng Kaisar Nero sampai hari ini masih terawat rapi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Roma adalah lambang kejayaan imperium. Benteng-benteng kokoh berdiri sebagai tembok pertahanan.
 
Dai ambasador yang didelegasikan Dompet Dhuafa ke Kota Roma, Italia Khumaini Rosadi berbincang dengan salah satu staff KBRI setempat, Adnan. Menurut dia, banyak pelajaran sikap toleransi yang bisa diambil dari keseharian masyarakat Roma.
 
"Seperti pemuka-pemuka agama di Vatikan yang lebih tahu hukum-hukum dalam keislaman dibandingkan umat Islam sendiri," kata Adnan sebagaimana dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Kamis, 1 Juni 2017.
 
Meski Islam di Roma terbilang minoritas, tapi masjid terbesar di Eropa justru ditemukan di kota ini. Dalam bahasa Italia, masjid itu disebut Centralo Culturale Islamico atau Pusat Kebudayaan Islam.
 
Menurut Adnan, masyarakat yang sebagian besar menganut Katolik itu memberikan kebebasan bagi penduduk muslim menjalankan ibadah. Termasuk, menjalankan puasa selama Ramadan.
 
Pembangunan masjid di Roma pertama-tama diusulkan organisasi Islam se-dunia atau OKI. Tercatat ada 23 negara perintis yang menyetujui dibangunnya Pusat Kebudayaan Islam di Roma. Yakni, Algeria, Saudi Arabia, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Egitto, Emirat Arab, Giordania, Irak, Kuwait, Libia, Malaysia, Maroko, Mauritania, Oman, Pakistan, Qatar, Senegal, Sudan, Tunisia, Turki, Yaman, termasuk Indonesia.
 
Pusat Kebudayaan Islam Roma diresmikan pada 21 Juni 1995 oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz as-Su’ud. Tidak cuma berfungsi tempat ibadah, masjid ini menjadi pusat bertukar ilmu pengetahun dan budaya antarbangsa, juga menjadi rumah bersama komunitas muslim meski berbeda bahasa dan warna kulit.
 
Dari Roma, kami bisa belajar tentang makna toleransi dan Pancasila.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SBH)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif