Sayangnya, saat melaksanakan tobat kerap kali hanya ada di mulut tanpa memahami makna tobat itu sendiri. Ketika tobat yang dilakukan tidak tulus dan hanya memanfaatkan Ramadan sebagai momen, esensi untuk tobat sesungguhnya telah hilang.
"Kita harus memahami kembali ini kembali kemana. Banyak orang yang tidak memahami bahwa kembali itu sebenarnya adalah kembali ke jalan yang benar. Pertanyaannya kalau kita tidak memahami apa yang disebut kebenaran, kemana kita mau kembali (tobat)?" ungkap motivator Tubagus Wahyudi, dalam Metro Plus, Rabu 31 Mei 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Banyak dari kita yang berniat untuk tobat tetapi justru hanya tobat musiman, saat Ramadan tiba. Waktu-waktu selebihnya tetap melakukan hal-hal di luar ajaran agama.
Tubagus curiga, orang-orang yang hanya melakukan tobat musiman sebenarnya tidak memahami apa yang dimaksud tobat. Mereka hanya menerka, menyangka bahwa tobat seperti ini dan seperti itu. Padahal tobat tidak bisa dilakukan dengan setengah-setengah, tetapi harus dilakukan dengan total.
"Bicara tobat kalau tidak diarahkan ke arah spiritual (agama) enggak mungkin kita melakukan sesuatu yang punya nilai agama tanpa petunjuk dari agama itu sendiri. Sama seperti bicara hukum, harus dengan orang yang mengerti hukum," ungkapnya.
Menurut Tubagus, ketika seseorang akan melakukan proses tobat, dia harus kembali dulu pada keyakinannya, agamanya. Jika dia muslim misalnya harus paham kembali ke jalan yang benar itu bagaimana.
Prinsip yang harus disadari, Kita harus paham bahwa ibadah harus dilakukan dengan total bukan dengan niat bertobat tetapi mulutnya masih senang membicarakan orang lain.
Tobat harus disertai tekad yang bulat. Cara agar bisa membulatkan tekad, orang harus mengetahui kebenaran yang akan diambil. Seandainya Dia tidak paham jalan yang benar, niat tobat hanya sekadar niat, tidak dijalankan.
"Keinginan orang untuk tobat harus dipahami juga bahwa manusia itu akan melakukan sesuatu. Pertama harus niat, niat saja tidak cukup harus paham bahwa tobat saya ini karena apa. Karena Allah atau karena waktunya tepat," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MEL)
