"Dari Markas Hisab Pulau Karya, Kepulauan Seribu, dari hisab Ephemeris, hilal saat ghurub Senin 3 Juni 2019, sore ini di atas ufuk 0 derajat, 07 menit, 19 detik," kata Rakhmad di Jakarta, Senin, 3 Juni 2019.
Ia menjelaskan, syarat hilal terlihat adalah harus berada minimal dua derajat di atas ufuk. Ia memprediksi, sore nanti umur bulan baru (awal Syawal) baru 0 jam, 44 menit, 29 detik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Belum sampai 8 jam, sehingga tidak memenuhi syarat untuk hilal terlihat," jelasnya.
Rakhmad memperkirakan Ramadan 1440 H akan diistikmalkan (disempurnakan) menjadi 30 hari. Kendati berdasarkan metode hisab hilal belum akan terlihat, tim falakiyah JIC tetap akan melakukan rukyatul hilal untuk memutuskan penetapan 1 Syawal 1440 H. Pemantauan dilakukan di Kepulauan Seribu.
"Ketetapan resminya tetap menunggu hasil sidang isbat yang dilaksanakan oleh pemerintah," ujarnya.
Baca: Sidang Penentuan Lebaran Digelar Hari Ini
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) juga menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1440 H sore nanti. Kemenag juga melakukan pemantauan hilal di 105 titik dari 34 provinsi Indonesia.
Sidang isbat Kemenag rencananya digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama. Sidang isbat dipimpin Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1440 H jatuh pada 5 Juni 2019. Penetapan tersebut berdasarkan hasil hisab haqiqi dari majelis tarjih dan tajdid PP Muhammadiyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (AGA)