"Jadi makan sahur yang dipepetkan waktunya dengan saat adzan subuh itu semakin baik, sebab batas akhir waktu sahur adalah saat masuk waktu shalat tersebut," kata dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta, Muhammad Ishom mengutip dari NU Online.
Ia juga menjelaskan, sahur yang dipepetkan ke adzan subuh atau mengakhirkan sahur pada saat puasa Ramadaan memiliki beberapa keutamaan:
1. Menjaga kebugaran fisik
Dalam konteks Ramadhan, mengakhirkan sahur merupakan tuntutan rohaniah sambil menjaga kesehatan fisik. "Agar kita cukup kuat menahan lapar dari saat awal berpuasa (waktu subuh) hingga akhir berpuasa (waktu maghrib) pada hari itu,” jelasnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurutnya dengan memahami keutamaan dan manfaat kesehatan dari mengakhirkan sahur, kita akan dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih bermakna dan memastikan kesehatan tubuh tetap terjaga dibandingkan seseorang yang sahur setelah salat tarawih.
Baca juga: Syarat dan Ketentuan Berbuka di MRT, LRT, dan TransJakarta |
2. Menyegerakan shalat subuh
Hikmah yang kedua, yaitu agar jarak antara waktu makan sahur dengan saat shalat subuh tidak jauh. "Ini memungkinkan kita untuk bersegera melakukan shalat subuh di awal waktu," terang dia.
3. Tidak kesiangan salat subuh
Banyak orang yang seringkali kesiangan melaksanakan salat subuh lantaran mereka tidur kembali selepas sahur, lalu mengira jarak antara sahur dan waktu subuh masih lama.
"Sudah banyak bukti banyak orang tidur kembali setelah makan sahur, misalnya karena waktu subuh dirasa masih lama, maka shalat shubuhnya menjadi kesiangan karena terlambat bangun. Ini adalah kerugian besar," ucapnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sahur di akhir atau penghujung waktu merupakan waktu sahur yang paling baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (PRI)