Dia membeberkan, untuk operator angkutan kapal saat ini sudah hampir siap sepenuhnya mengingat pelayaran mudik menggunakan kapal dimulai pada 18 Juni 2016. Sementara di sektor udara, pemeriksaan armada pesawat terbang oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah selesai kira-kira 40 persen, termasuk kesiapan bandara yang diklaim telah lebih dari 50 persen.
"Kenapa (pemeriksaan armada pesawat terbang) ini dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya? Supaya kalau yang kurang baik harus diperbaiki. Kalau memang mau go (terbang tanpa kendala), komponen pesawat yang rusak ya harus diganti," ujar Jonan dalam acara buka puasa bersama di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (10/6/2016) malam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk kesiapan lokomotif, dinilai sudah 30-40 persen. Sementara kesiapan operator angkutan kereta api khusus untuk penumpang, hingga saat ini Jonan belum mendapat laporannya.
Dia mengaku, persiapan operator angkutan darat lah yang masih harus terus digenjot. Sebab hingga kini persiapannya belum mencapai 30 persen. Meski demikian, dia meminta kepada operator angkutan darat untuk mengebut persiapan dengan tidak mengurangi pemeriksaan armada agar keselamatan dan kenyamanan penumpang terjamin.
Mengenai wacana pemberlakuan denda bagi pemudik yang berlama-lama di rest area, Jonan menilai agar rest area sebaiknya menerapkan sistem seperti parkir berbayar. Jika semakin lama pengendara memarkirkan kendaraannya, maka tarif yang dibayarkan tentu semakin tinggi.
"Terobosan paling penting itu pemeriksaan sarana (transportasi umum). Saya mengimbau kalau mau mudik atau balik harus persiapkan diri, terutama yang menggunakan roda dua secara pribadi. Kalau mengantuk berhenti, jangan muatannya motor diisi empat orang," tutup Jonan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (AHL)