Terlebih kepada istri tercintanya, Aisyah binti Abu Bakar. Nabi yang begitu lembut, sesekali diajak bergurau amat mesranya.
Sekali waktu, Aisyah mengajak Nabi tanding kegesitan berlari. Rasulullah pun menyanggupi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Di menit pertama, Rasulullah mampu mendahului perempuan berjuluk Humaira itu. Tapi, dalam jeda yang tak begitu lama, Aisyah dapat menyalip langkah Nabi dan memenangkan pertandingan.
Hari berganti, bulan berlalu. Kini giliran Rasulullah yang menawari Aisyah untuk unjuk kebolehan yang sama. Dan akhirnya Aisyah mengaku kalah, meski dengan alasan berat badan yang kian bertambah.
Sembari tersenyum, Nabi menggoda istrinya, "Wahai Aisyah, ini adalah balasan atas kekalahanku yang dahulu."
Sumber: Disadur dari hadis riwayat Thabrani dalam Mu’jamul Kabir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (SBH)