Utsman pun tiba, Nabi menyambutnya seraya berkata, "Wahai Utsman, mudah-mudahan Allah SWT memakaikanmu sebuah pakaian (memberi amanat sebagai khalifah). Dan jika orang-orang munafik ingin melepaskan pakaian itu, jangalah engkau lepaskan sampai engkau bertemu denganku (wafat)."
Nabi mengulangi ucapannya sebanyak tiga kali.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Waktu terasa bergerak amat cepat. Sudah dua dekade lebih Rasulullah berpulang. Sementara rindu di dada Utsman begitu membuncah. Untungnya, Nabi mendatangi Utsman melalui mimpi. Sebangunnya dari tidur, ia senang bukan kepalang.
Kepada jemaah, sahabat yang kini menjabat khalifah itu berkhotbah, "Aku berjumpa dengan Rasulullah Muhammad di dalam mimpi. Beliau mengatakan, ‘Wahai Utsman, berbukalah bersama kami’.
Keesokan harinya, tersiar kabar beberapa pemberontak menerobos ke dalam rumah dan menusuk Utsman ketika tengah mengisi hari-hari puasanya dengan bertadarus Alquran. Sahabat berjuluk Zun Nurain itu pun syahid. Kerinduannya berjumpa Rasulullah Muhammad terpenuhi.
Sumber: Disarikan dari hadis riwayat Hakim dalam Mustadrak, serta kisah dari Al-Bidayah Wa An-Nihayah karangan Ibnu Katsir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (SBH)