“Untuk itu pemerintah mengharapkan pemudik untuk bisa kembali ke kota asalnya lebih cepat dimulai pada Jumat-Sabtu,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam siaran konferensi pers di Pos Pantau Tol Cikampek yang dipantau dari Jakarta, Kamis, 11 April 2024.
Menurut dia, masyarakat yang mempercepat waktu balik akan terhindar dari potensi kepadatan arus lalu lintas. Terutamayang melintasi Jalan Tol Trans Jawa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia memaparkan, berdasarkan catatan arus balik tahun lalu, potensi kepadatan itu akan terjadi di wilayah Salatiga-Semarang. Hal itu karena kendaraan pemudik dari Yogyakarta, Solo, Ngawi, Madiun akan bertumpuk di sana.
“Hari Selasa sudah mulai masuk kerja, jadi besok atau lusa adalah hari yang cukup realistis sehingga terhindar dari kepadatan,” jelas dia.
Baca:ContraflowArus Balik Diberlakukan dengan Penjagaan Petugas |
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, lalu lintas yang kembali ke Jabotabek merupakan kumulatif arus lalin dari empat (GT) Utama, yaitu GT Cikupa (dari Merak), GT Ciawi (dari Puncak), GT Cikampek Utama (dari Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (dari Bandung).
Dengan adanya lonjakan kendaraan yang diprediksi mayoritas berasal dari Jalan Tol Trans Jawa dan Bandung tersebut, lokasi yang menjadi fokus perhatian untuk diantisipasi oleh pengguna jalan yaitu pada KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang merupakan pertemuan kendaraan dari Bandung dan Trans Jawa menuju Jakarta.
"Pada prediksi puncak arus balik, peningkatan jumlah volume lalu lintas di titik ini akan mencapai 247,3 persen terhadap normal dan meningkat 18,4 persen terhadap puncak balik Lebaran 2023,” katanya.
Kemudian untuk distribusi lalu lintas kembali ke Jabotabek dari ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 1,06 juta kendaraan (56,9 persen) dari arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 461 ribu kendaraan (24,7 persen) dari arah Barat (Merak) dan 344 ribu kendaraan (18,4 persen) dari arah Selatan (Puncak).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (LDS)