Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Bus Rosalia Indah dengan nomor polisi AD 7019 OA mengalami kecelakaan tunggal. Foto: Dok istimewa
Bus Rosalia Indah dengan nomor polisi AD 7019 OA mengalami kecelakaan tunggal. Foto: Dok istimewa

Mengenal Microsleep yang Diduga Faktor Kecelakaan Maut Bus Rosalia Indah

M Rodhi Aulia • 12 April 2024 11:57
Jakarta: Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menyebut faktor microsleep diduga menjadi penyebab kecelakaan tunggal bus PO Rosalia Indah pada Kamis 11 April 2024. Microsleep diduga dialami sopir bus hingga menewaskan tujuh orang dan belasan lainnya luka-luka.
 
"Pengemudi bus ini keterangannya adalah memang dari awal sudah lelah, artinya kemungkinan terjadi microsleep sehingga terjadi kecelakaan tunggal," kata Aan di RSI Weleri Kendal, Jawa Tengah, Kamis 11 April 2024.
 
Lalu apa itu Microsleep?

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Microsleep atau mikrotidur adalah gangguan tidur yang dapat memengaruhi siapa pun, kapan pun, dan di mana pun, termasuk saat mengemudi.
 
Ini melibatkan episode tidur singkat yang biasanya berlangsung sekitar 5-10 detik. Meskipun durasinya singkat, episode mikrotidur dapat memiliki konsekuensi berbahaya, terutama saat terjadi selama kegiatan kritis seperti mengemudi.
 
Baca juga:Bus Rosalia Indah Kecelakaan Tunggal di Tol Batang, Pengemudi Diduga Mengantuk
 
Mikrotidur dapat terjadi ketika seseorang merasa kantuk dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran atau perhatian, mengakibatkan periode tidur singkat yang berlangsung dari satu hingga dua menit.
 
Episode ini dapat disertai dengan gerakan mendadak kepala. Lebih mungkin terjadi selama tugas-tugas monoton, seperti menatap layar komputer atau ponsel cerdas untuk jangka waktu yang lama, atau saat mengemudi, terutama ketika dikombinasikan dengan kekurangan tidur.
 
Bahayanya mikrotidur sangat signifikan, terutama ketika terjadi selama aktivitas seperti mengemudi.
 
Sebagai contoh, jika seseorang mengalami mikrotidur saat mengemudi dengan kecepatan 90 km/jam, kendaraan bisa bergerak tanpa kendali selama hingga 125 meter dalam hitungan detik, yang berpotensi menyebabkan kecelakaan atau gangguan lalu lintas lainnya.

Penyebab Microsleep


Faktor penyebab mikrotidur dapat bervariasi, namun beberapa faktor umum yang dapat menyebabkan kondisi ini termasuk:

Kurang Tidur

Kurang tidur merupakan salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan mikrotidur. Orang dewasa disarankan untuk tidur setidaknya tujuh jam pada malam hari. Durasi tidur yang kurang dapat membuat kinerja otak menurun sehingga terjadilah mikrotidur.

Gangguan Tidur

Gangguan tidur seperti insomnia atau pergantian jam kerja juga dapat menjadi penyebab mikrotidur. Kondisi ini membuat tubuh kurang puas dalam beristirahat, yang dapat menyebabkan seseorang mengalami mikrotidur.

Kondisi Kesehatan

Beberapa faktor risiko penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya mikrotidur. Kualitas tidur yang kurang akan menyebabkan tubuh kurang puas dalam beristirahat, ada rasa lelah walaupun sudah tidur, yang dapat meningkatkan risiko mikrotidur.

Kebiasaan Begadang

Begadang atau kurangnya kualitas tidur juga dapat menjadi faktor penyebab mikrotidur. Kondisi ini membuat tubuh kurang puas dalam beristirahat, yang dapat menyebabkan seseorang mengalami mikrotidur.

Tanda-tanda microsleep


Beberapa gejala umum yang dapat muncul saat seseorang mengalami mikrotidur meliputi:

Hilangnya Perhatian atau Kesadaran

Seseorang mungkin mengalami hilangnya perhatian atau kesadaran secara tiba-tiba karena merasa mengantuk. Hal ini biasanya terjadi dalam hitungan detik saja, sebelum terbangun akibat hentakan kepala dan merasa linglung setelahnya.

Sentakan Kepala yang Keras

Mikrotidur sering disertai dengan sentakan kepala yang keras, yang merupakan tanda bahwa seseorang mengalami mikrotidur. Durasi mikrotidur tersebut bisa bertambah lama bila seseorang benar-benar memasuki kondisi tidur.

Tidak Menyadari Tidur

Seringkali, orang yang mengalami mikrotidur tidak menyadari bahwa mereka telah tertidur. Hal ini disebabkan oleh durasi mikrotidur yang singkat, sehingga otak manusia baru bisa mengingat sesi tidur setelah lelap lebih dari 1 menit.

Kondisi Tertidur Tanpa Disadari

Mikrotidur dapat terjadi dalam kondisi mata terbuka atau tertutup. Kelelahan menjadi penyebab utama masalah ini, dan dalam beberapa kondisi, mikrotidur dapat sangat berbahaya.

Kondisi Tertidur yang Berulang

Ketika memaksakan diri untuk tetap terjaga, beberapa orang biasanya mengalami mikrotidur selama beberapa kali dalam waktu yang berdekatan. Seseorang mungkin mencoba dan gagal untuk tetap terjaga, dan seringkali tidak menyadari bahwa mereka telah mengalami mikrotidur

Cara Mencegah Microsleep


Untuk mencegah mikrotidur, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil, antara lain:

Tidur Cukup

Tidur cukup merupakan cara terbaik untuk mencegah mikrotidur. Orang dewasa disarankan untuk tidur setidaknya tujuh jam pada malam hari. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko mikrotidur, sehingga memastikan tidur yang cukup sangat penting.

Istirahat saat Mengemudi

Jika merasa lelah atau mengantuk saat mengemudi, segera berhenti di rest area terdekat untuk beristirahat. Istirahat yang cukup sebelum memulai perjalanan juga dapat membantu mencegah mikrotidur saat berkendara.

Jaga Pola Hidup Sehat

Menjaga pola hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga kondisi tubuh fit, dapat membantu mencegah mikrotidur.

Hindari Mengemudi saat Lelah atau Sakit

Hindari mengemudi saat merasa lelah atau sakit, karena kondisi ini dapat meningkatkan risiko mikrotidur.

Beristirahat Selama Perjalanan

Beristirahat selama 3 hingga maksimal 4 jam saat mengemudi juga dapat membantu mencegah kecelakaan akibat mikrotidur.
 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(DHI)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif