Pertimbangan membeli atau membangun rumah. Foto: SHutterstock
Pertimbangan membeli atau membangun rumah. Foto: SHutterstock

Punya Penghasilan Cukup, Pilih Beli atau Bangun Rumah?

Rizkie Fauzian • 28 Agustus 2021 14:04
 

Manfaat membangun rumah sendiri

Pilihan membangun rumah sendiri juga bisa memberikan sederet keuntungan, terutama bagi seseorang atau keluarga yang memiliki keinginan membangun rumah impiannya. Selain itu membangun rumah sendiri juga cocok bagi yang sangat fokus terhadap kualitas bahan baku hingga kualitas bangunan diinginkan.

1. Bisa sesuaikan bujet

Dalam membangun rumah secara mandiri, sebetulnya bisa lebih mudah dalam hal penyesuaian bujet. Pembangunan yang dilakukan bisa diukur dengan kemampuan finansial ataupun dana yang sudah tersedia, dengan ini dapat meminimalisir potensi over bujet maupun tertundanya pembangunan akibat kehabisan dana.
 
Pilihan membangun rumah mewah ataupun minimalis tentu menjadi keputusan si pemilik ataupun keluarga. Ketika membangun rumah kamu juga bakal mempertimbangkan kebutuhan dana yang diperlukan dalam pembangunan. 
 
Untuk membangun rumah dua lantai pada tahun ini saja memerlukan biaya yang tidak sedikit, mulai dari biaya bahan baku, biaya tukang, hingga biaya lain-lain.

Perhitungan jasa mandor dan tukang

Sebagai ilustrasi, dalam pembangunan rumah akan membutuhkan tenaga mandor sebanyak dua orang, dan tukang hingga 5 orang. Untuk pembayaran mandor bangunan ini berkisar Rp 200 ribu per hari, jika membangun rumah selama 3 bulan, maka akan ada hari kerja mandor selama 90 hari.

Sedangkan untuk tukang, biaya yang perlu disiapkan adalah Rp 150 ribu per hari, jika membangun rumah selama 3 bulan, maka akan ada hari kerja tukang selama 90 hari. Dengan demikian perhitungannya menjadi seperti ini:
 
Ongkos jasa mandor 1 orang x Rp 200 ribu x 90 hari (3 bulan) = Rp 18 juta
 
Ongkos jasa tukang 5 orang x Rp150 ribu x 90 hari (3 bulan) = Rp 67,5 juta
 
Totalnya menjadi Rp 18 juta + Rp 67,5 juta = Rp 85,5 juta

Perhitungan biaya bahan baku dan perizinan

Setelah menghitung biaya tukang, hal yang harus dipersiapkan adalah menghitung biaya bahan bangunan. Bahan-bahan bangunan yang akan dibeli untuk membangun rumah minimalis adalah batako, cakar ayam, besi beton kombinasi, genteng, konstruksi baja ringan, kayu meranti, keramik, cat, kusen jendela  dan pintu, serta atap plafon.
 
Banyaknya bahan baku yang diperlukan dalam membangun rumah, pastinya akan bingung jika menghitung satu per satu item bahan baku tersebut. Cara mudahnya adalah dengan menghitung rata-rata harga bahan baku pembangunan rumah per meter. 
 
Untuk harga pasarannya, pembangunan rumah 2 tingkat berada di kisaran Rp 3.000.000 – Rp 15.000.000 per meter, biaya ini bersifat sangat relatif di mana akan disesuaikan dengan kompleksitas bangunan dan jenis/merk material seperti cat, keramik, pintu yang diinginkan.
 
Katakanlah ingin membangun rumah dengan luas tanah 85 meter dengan luas bangunan 72 meter dan memiliki dua lantai. Dengan asumsi biaya bahan baku per meter mencapai Rp 4 juta x 72 meter x 2 lantai maka untuk bahan baku membutuhkan biaya Rp 576 juta, ditambah dengan biaya perizinan IMB sebesar Rp 3,5 juta untuk bangunan baru, dan juga biaya tukang dan mandor Rp 85,5 juta, total biaya yang dibutuhkan adalah Rp 665 juta, dengan asumsi sudah memiliki tanah dengan luas 85 meter.
 
Sedangkan untuk ilustrasi yang belum memiliki tanah, dan asumsi membeli tanah di Kota Tangerang Selatan yakni kawasan Ciputat setidaknya harus membutuhkan biaya kurang lebih Rp3 juta per meter dikali luas tanah 85 meter, maka biaya yang harus disiapkan Rp 255 juta.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan