Flipper properti adalah profesi yang melibatkan pembelian properti. Foto: Freepik
Flipper properti adalah profesi yang melibatkan pembelian properti. Foto: Freepik

Mengenal Flipper Properti, Cara Kerja hingga Untung-Ruginya

Medcom • 23 Agustus 2024 21:58
Jakarta: Flipper properti adalah profesi yang melibatkan pembelian properti dengan tujuan untuk menjualnya kembali secepat mungkin, biasanya dalam hitungan bulan atau bahkan minggu. Tujuan utama dari flipper properti adalah untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual.

Pengertian flipper properti

Flipper properti adalah individu atau perusahaan yang membeli properti dengan tujuan untuk menjualnya kembali dalam waktu singkat untuk mendapatkan keuntungan. Proses flipping ini biasanya melibatkan pembelian properti yang undervalued atau membutuhkan renovasi, memperbaikinya dengan cepat, dan kemudian menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. 
 
Tujuan utama dari flipping properti adalah mendapatkan keuntungan dari selisih antara harga beli dan harga jual, sering kali setelah dilakukan perbaikan atau peningkatan nilai properti.

Cara kerja flipper properti

Mengenal Flipper Properti, Cara Kerja hingga Untung-Ruginya
Flipper properti adalah profesi yang melibatkan pembelian properti. Foto: Shutterstock

1. Penelitian pasar

Flipper properti memulai dengan melakukan penelitian pasar untuk menemukan area di mana properti dapat dibeli dengan harga yang relatif rendah dan dijual kembali dengan harga lebih tinggi.
 
Mereka mencari properti yang undervalued atau properti di daerah yang sedang berkembang pesat. Tujuannya memahami tren harga, lokasi strategis, dan tipe properti yang diminati pasar.

2. Identifikasi properti

Setelah memahami pasar, flipper mencari properti yang memenuhi kriteria mereka, biasanya properti yang membutuhkan renovasi atau perbaikan. Properti ini sering kali dijual di bawah nilai pasar karena kondisinya.
 
Baca juga: Begini Cara Menghitung Capital Gain Properti

Tujuannya mendapatkan properti dengan harga yang murah untuk memaksimalkan margin keuntungan setelah renovasi.

3. Pembelian properti

Flipper properti kemudian melakukan pembelian. Mereka harus bergerak cepat untuk mendapatkan properti sebelum kompetitor lain, sering kali menggunakan modal sendiri atau pinjaman jangka pendek. Tujuannya menutup kesepakatan dengan cepat dan meminimalkan waktu pembelian.

4. Renovasi properti

Salah satu aspek paling kritis dari flipping properti adalah melakukan renovasi atau perbaikan pada properti tersebut.

Flipper biasanya fokus pada perbaikan yang meningkatkan nilai properti dengan biaya serendah mungkin, seperti memperbarui dapur, kamar mandi, atau memperbaiki kerusakan struktural.
 
Tujuannya untuk meningkatkan daya tarik dan nilai jual properti dengan melakukan perbaikan yang berkontribusi pada peningkatan harga.

5. Pemasaran properti

Setelah renovasi selesai, properti dipasarkan kepada pembeli potensial. Flipper biasanya bekerja sama dengan agen properti atau menggunakan platform online untuk menjangkau calon pembeli. Tujuannya menjual properti dengan harga yang lebih tinggi dari total biaya pembelian dan renovasi.

6. Penjualan properti

Langkah terakhir adalah menjual properti dengan harga yang memberikan keuntungan. Flipper harus mempertimbangkan biaya penjualan, seperti pajak dan komisi agen, saat menetapkan harga jual.
 
Menutup penjualan dengan keuntungan yang cukup untuk menutupi semua biaya dan memberikan margin profit.
 
Baca juga: Cara Menghitung Future Value Properti

Menjadi flipper properti bisa menjadi usaha yang menguntungkan, namun juga memiliki risiko yang signifikan. Berikut adalah keuntungan dan kerugian menjadi flipper properti:

Keuntungan dan kerugian menjadi flipper properti

Mengenal Flipper Properti, Cara Kerja hingga Untung-Ruginya
Flipper properti adalah profesi yang melibatkan pembelian properti. Foto: Freepik

Keuntungan

1. Potensi keuntungan tinggi

Flipping properti menawarkan potensi untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam waktu relatif singkat. Keuntungan ini berasal dari selisih antara harga beli yang rendah dan harga jual yang lebih tinggi setelah properti diperbaiki atau direnovasi.

2. Pendapatan cepat

Berbeda dengan investasi properti jangka panjang yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan return, flipping memungkinkan flipper untuk mendapatkan pendapatan dengan cepat, sering kali dalam beberapa bulan setelah membeli properti.

3. Kontrol atas investasi

Flipper memiliki kontrol penuh atas properti yang dibeli, termasuk keputusan renovasi dan strategi pemasaran. Ini memungkinkan mereka untuk memaksimalkan nilai properti sesuai dengan tren pasar dan preferensi pembeli.

4. Diversifikasi pendapatan

Bagi investor yang sudah memiliki sumber pendapatan lain, flipping properti bisa menjadi cara untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka. Ini juga memberi kesempatan untuk belajar lebih dalam tentang pasar properti dan strategi investasi.

Kerugian 

1. Risiko pasar

Flipper sangat bergantung pada kondisi pasar properti. Jika pasar sedang lesu, properti mungkin sulit dijual atau hanya bisa dijual dengan harga yang tidak menguntungkan. Ini bisa menyebabkan kerugian finansial, terutama jika properti tidak terjual dalam jangka waktu yang diharapkan.

2. Biaya renovasi tidak terduga

Renovasi properti sering kali melibatkan biaya yang tidak terduga, seperti masalah struktural yang tidak terlihat pada awalnya. Biaya tambahan ini dapat mengurangi margin keuntungan atau bahkan menyebabkan kerugian.

3. Biaya transaksi tinggi

Selain biaya pembelian dan renovasi, flipper juga harus mempertimbangkan biaya lain seperti pajak, komisi agen, dan biaya notaris. Biaya-biaya ini bisa memotong keuntungan secara signifikan jika tidak dikelola dengan baik.

4. Tekanan waktu

Flipping properti memerlukan penyelesaian dalam jangka waktu singkat untuk memaksimalkan keuntungan. Keterlambatan dalam renovasi atau penjualan dapat menambah biaya dan menurunkan profitabilitas. Flipper sering kali berada di bawah tekanan untuk menyelesaikan proyek dengan cepat.

5. Kebutuhan modal yang tinggi

Flipping properti membutuhkan modal yang cukup besar, baik untuk membeli properti maupun untuk melakukan renovasi. Modal ini sering kali didapatkan melalui pinjaman, yang menambah beban bunga dan meningkatkan risiko jika properti tidak terjual dengan cepat.

Tips menjadi flipper properti

Mengenal Flipper Properti, Cara Kerja hingga Untung-Ruginya
Flipper properti adalah profesi yang melibatkan pembelian properti. Foto: Freepik
 
Menjadi flipper properti yang sukses memerlukan kombinasi pengetahuan, strategi, dan keterampilan yang tepat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda menjadi flipper properti yang lebih efektif:

1. Pelajari pasar properti dengan cermat

Fokuslah pada lokasi-lokasi yang memiliki potensi pertumbuhan atau yang sedang naik daun. Lokasi adalah faktor kunci dalam menentukan nilai jual properti.
 
Memahami tren harga di wilayah tertentu dapat membantu Anda menentukan kapan waktu terbaik untuk membeli dan menjual properti.

2. Temukan Properti yang Tepat

Carilah properti yang dijual di bawah nilai pasar atau properti yang memerlukan renovasi kecil namun bisa meningkatkan nilai jual secara signifikan.
 
Membangun hubungan baik dengan agen properti dapat memberikan akses lebih awal ke properti yang baru tersedia di pasar.

3. Hitung Biaya Secara Akurat

Sebelum membeli, buatlah estimasi yang akurat tentang biaya renovasi, termasuk biaya tambahan yang mungkin muncul. Pastikan ada margin keuntungan yang cukup setelah memperhitungkan semua biaya.
 
Selain biaya renovasi, pastikan Anda juga mempertimbangkan pajak, komisi agen, biaya notaris, dan biaya lain yang terkait dengan transaksi.

4. Renovasi dengan Bijak

Renovasi yang menambah nilai paling besar, seperti memperbaiki dapur, kamar mandi, atau penataan ruang, biasanya memberikan ROI terbaik.
 
Hindari renovasi yang terlalu mahal atau tidak diperlukan karena bisa mengurangi margin keuntungan.

5. Manajemen waktu yang baik

Waktu adalah uang dalam flipping properti. Semakin cepat Anda menyelesaikan renovasi dan menjual properti, semakin tinggi keuntungan Anda.
 
Jual properti pada saat yang tepat, terutama ketika permintaan tinggi, untuk memaksimalkan harga jual.

6. Miliki rencana cadangan

Selalu miliki rencana cadangan jika properti tidak terjual secepat yang diharapkan. Misalnya, pertimbangkan opsi untuk menyewakan properti sementara waktu.
 
Simpan sebagian dana sebagai cadangan untuk menutupi biaya tak terduga yang mungkin muncul selama proses flipping.

7. Gunakan tenaga profesional

Jika Anda tidak berpengalaman dalam renovasi, gunakan jasa profesional untuk memastikan hasil renovasi sesuai dengan standar dan selera pasar. Ini penting untuk memastikan semua aspek hukum dan perpajakan terkelola dengan baik.

8. Perhatikan pajak dan regulasi

Setiap daerah memiliki aturan yang berbeda terkait jual beli properti. Pahami regulasi setempat untuk menghindari masalah hukum.
 
Cari tahu apakah ada insentif pajak yang bisa Anda manfaatkan saat melakukan transaksi properti.

9. Bangun jaringan yang kuat

Jaringan yang kuat dapat memberi Anda informasi berharga tentang peluang pasar dan properti yang tersedia.
 
Bergabunglah dengan komunitas properti untuk belajar dari pengalaman orang lain dan memperluas koneksi Anda.

10. Selalu evaluasi dan belajar dari pengalaman

Setelah setiap flipping, lakukan evaluasi untuk memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak, sehingga Anda bisa memperbaiki strategi untuk transaksi berikutnya.
 
Pasar properti selalu berubah. Teruslah belajar dan beradaptasi dengan perubahan untuk tetap kompetitif. (Tamara Sanny)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan