"Dengan meningkatnya angka pembeli end-user, pasar apartemen diharapkan akan semakin pulih. Ini mengindikasikan bahwa ada kebutuhan nyata untuk high-rise residence seperti ini," kata Colliers Indonesia Head of Research Ferry Salanto dalam laporan dikutip Jumat, 14 April 2023.
Berdasarkan perbandingan antara 15 proyek TOD dan non-TOD yang diluncurkan di Jakarta dan sekitarnya di 2017, berlokasi pada area serta dalam masa periode peluncuran yang sama, tim Research Colliers Indonesia mengidentifikasikan bahwa proyek TOD bertahan lebih baik terhadap kondisi pelemahan ekonomi, terutama saat masa pandemi.
"Ini ditunjukan dengan proyek TOD yang kinerjanya lebih baik dibandingkan dengan proyek non-TOD yang mengalami perlambatan," jelasnya.
Baca juga: Ada 940 Unit Rusun TOD di Margonda, Segini Harganya |
Berdasarkan tingkat penjualan proyek apartemen dari sebelum pandemi hingga akhir tahun 2022, terlihat proyek TOD menunjukan adanya peningkatan dalam penyerapan bila dibandingkan dengan proyek non-TOD.
"Apartemen TOD dan non-TOD memiliki kelas yang berbeda, sehingga menyebabkan laju kenaikan harga pada kategori TOD lebih tinggi karena angka penjualan yang lebih tinggi," ungkapnya.
Pembeli proyek TOD didominasi oleh investor, baik sebagai investor individual maupun agen atau broker properti. Berikutnya diikuti oleh pembelian untuk penggunaan pribadi oleh investor yang merupakan end-user.
"Sebagian besar pembeli lebih memilih metode pembayaran angsuran tunai langsung kepada developer agar dapat memonitor perkembangan pembangunan proyek," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News