"Untuk sektor perumahan, akselerasi Program Satu Juta Rumah akan terus dilakukan dikarenakan sebagian material yang digunakan adalah semen dan pasir yang hampir 100 persen TKDN-nya," kata Dirjen Cipta Karya Danis H Sumadilaga dalam keterangan tertulis.
Semen sebagai bahan dasar bisa dikembangkan sebagai beton pracetak untuk pembangunan rumah tapak maupun rumah susun sehingga masyarakat bisa mendapatkannya dengan harga yang kompetitif.
Selain itu, dalam penyelesaian 137 Proyek Strategis Nasional (PSN) infrastruktur, Kementerian PUPR berkomitmen untuk memaksimalkan TKDN yang saat ini berkisar 87-90 persen.
“Penggunaan material impor di Kementerian PUPR seperti proyek bendungan, jalan, perumahan, dan sebagainya itu hanya sekitar 10-13 persen," jelasnya.
Sementara itu, produksi dalam negeri dilakukan Kementerian PUPR pada proyek pembangunan 150 jembatan gantung yang menggunakan material baja. Misalnya pada 2016-2017 telah dilakukan pengadaan sebanyak 58 unit excavator produksi PT Pindad yang dikenal sebagai BUMN produsen peralatan pertahanan dan keamanan.
Sejumlah upaya juga telah dilakukan untuk lebih meningkatkan TKDN sehingga mengurangi ketergantungan impor di bidang jasa konstruksi melalui sosialisasi kebijakannya. Khususnya cara penerapan perhitungan, pengawasan jasa konstruksi, batas minimal serta pengadaan barang dan jasa yang mewajibkan TKDN tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
